SOLOPOS.COM - Sejumlah kambing berkeliaran di ruas tol Solo-Kertosono (Soker) wilayah perbatasan Desa Donohudan dan Sindon, Ngemplak, Boyolali, Rabu (7/6/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Hewan ternak, PKL, dan jemuran gabah masih dijumpai di tol Soker yang akan dipakai untuk jalur mudik Lebaran 2017.

Solopos.com, BOYOLALI — Tol Solo-Kertosono (Soker) yang akan dipakai sebagai jalur mudik dan balik Lebaran tahun ini belum steril dari sejumlah aktivitas warga yang membahayakan pengguna tol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain masih banyaknya hilir mudik warga di ruas jalan tol, juga masih banyak ditemukan aktivitas warga menggembala kambing, menjemur hasil panen, atau berjualan di tepi ruas tol di bawah overpass. (Baca juga: PT SNJ Prediksi Jumlah Kendaraan Lewat Tol Soker Naik Dua Kali Lipat)

Pantauan Solopos.com di tol Soker, Rabu (7/6/2017), di sepanjang tol Soker masih banyak warga yang menggembala kambing, menjemur hasil panen, balapan liar, berjualan, atau sekadar menongkrong dan berfoto-foto di tol Soker. Belum sterilnya tol Soker dari aktvitas warga dinilai bisa membahayakan pengguna tol, khususnya saat arus mudik dan arus balik Lebaran.

Di lokasi-lokasi tertentu, khususnya Donohudan, Pandeyan, dan Ngesrep, Boyolali, juga masih banyak kendaraan yang memotong tol Soker. Berdasarkan pengalaman saat arus mudik dan arus balik Lebaran tahun lalu, jalur tol Soker belum bebas dari ternak kambing.

Keberadaan kambing-kambing yang berkeliaran di ruas tol sempat membuat pengguna tol terhenti karena ruas tol terhalang kambing-kambing warga. Tak hanya itu, karena jalan tol masih terbuka tak sedikit warga sekitar tol yang menjadikan ruas tol sebagai area tongkrongan, merumput, menjemur hasil panen seperti padi dan tembakau.

Bahkan, ada yang menjadikan tepi tol sebagai lokasi berjualan kaki lima hingga balap liar. Salah satu pemilik kambing, Saqiyo, mengaku tak tahu menggembalakan kambing di ruas jalan tol dilarang. Sebelum dipakai untuk mudik Lebaran, ia sudah terbiasa menggembala 20 ekor kambingnya di sana. “Dulu kan enggak apa-apa, sekarang kok dilarang,” ujarnya.

Warga RT 007/RW 006, Dukuh Sadon, Sawahan, Ngemplak, itu mengaku tak sendirian saat menggembalakan kambingnya. Warga lainnya, Wakiman, juga mengaku tak tahu menggembala kambing di ruas jalan tol sudah dilarang.

Pria yang melepas 13 ekor kambingnya itu juga pernah ditegur petugas dari PT SNJ. “[Gembala] di sini kan enggak ramai dan enggak makan tanaman tetangga atau sawah warga. Kalau diangon di desa bisa dikomplain warga,” paparnya.

Kapolsek Ngemplak, AKP Joko Widodo, dalam waktu dekat akan melakukan pendekatan kepada warga yang masih beraktivitas di ruas tol Soker menjelang Lebaran. Dia akan memberikan pengertian bahwa untuk sementara, jalur tol akan dipakai keperluan hajatan nasional arus mudik dan arus balik Lebaran.

“Nanti, kami akan patroli ke ruas tol dalam rangka mengamankan dan mensterilkan ruas tol dari hal-hal yang menghambat, seperti aktivitas sebagian warga di sana,” ujarnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya