SOLOPOS.COM - Para pemangku kepentingan di Sragen menyurvei jalur mudik di tol wilayah Masaran, Sragen, Kamis (8/6/2017). (Istimewa/Polres Sragen)

Jalur mudik Lebaran 2017, keputusan soal exit tol Soker akan diputuskan Jumat.

Solopos.com, SRAGEN — PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) bakal mempertemukan pemangku kepentingan Kebupaten Sragen, Jawa Tengah, dan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, untuk menentukan pintu keluar (exit tol) jalur mudik Lebaran 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, Polres Ngawi keberatan bila pintu keluar jalur mudik ditempatkan di Widodaren, Mantingan, Ngawi, karena lalu lintas berpotensi padat. Sementara pemangku kepentingan di Kabupaten Sragen berharap pintu keluar jalur mudik tetap di Ngawi tetapi bila tidak memungkinkan Sragen menyiapkan pintu keluar kedua setelah exit tol Pungkruk, Sidoharjo, di wilayah Paldaplang, Sambungmacan, Sragen.

Sebelumnya, Sekretaris Satgas Mudik PT SNJ, Ri Syamsi, saat dihubungi Solopos.com beberapa hari lalu menyampaikan penentuan exit tol di Widodaren Ngawi itu akan diputuskan pada survei gabungan yang melibatkan Sragen dan Ngawi pada Jumat (9/6/2017) sore. Dia menyampaikan pada pertemuan sebelumnya Ngawi keberatan pintu keluar jalur mudik karena akan terjadi kepadatan lalu lintas berlebih di sekitar exit tol.

Pada rapat di Hotel Aston Solo beberapa waktu lalu, Polres Ngawi menyatakan belum siap jika pintu keluar tol diputuskan di Widodaren. Hal itu didasarkan pengalaman Lebaran 2016 lalu di mana tol belum difungsikan namun sudah terjadi kemacetan sepanjang 20 km.

Survei itu akan melibatkan stakeholders di wilayah Sragen dan Ngawi. Para stakeholders di Sragen menggelar rapat koordinasi lintas sektoral di Aula Pesat Gatra Polres Sragen, Kamis (8/6/2017). Rapat yang dipimpin Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso itu dihadiri Pejabat Humas PT Waskita Karya (WK) yang menjadi rekanan pelaksanaan konstruksi jalan tol Solo-Kertosono (Soker), Sarjani.

Dalam kesempatan itu, Sarjani memaparkan jalur mudik lewat jalan tol yang pada 2016 lalu hanya sepanjang 25 km mengalami peningkatan signifikan pada 2017 menjadi 68 km. Jalur mudik khusus di Sragen saja sepanjang 26 km yang membentang dari perbatasan Karanganyar hingga ke perbatasan Jawa Timur.

Dia menekankan jalur mudik di jalan tol ini difungsikan mulai pukul 06.00 WIB-18.00 WIB karena tidak memungkinkan difungsikan malam hari. Sarjani tidak berani menjamin keamanan jalan bila dipaksanakan difungsikan pada malam hari.

“Kecepatan pengguna jalannya pun dibatasi maksimal 40 km per jam karena masih banyak perlintasan jalan yang digunakan masyarakat sekitar. Bila kecepatan sampai 60 km per jam akan terjadi kerawanan kecelakaan. Nah, nantinya di Sragen ada 25 perlintasan di jalur tol yang akan dijaga linmas dibantu personel Polri dan TNI,” ujar Sarjani.

Kondisi infrastrukturnya, terang dia, ada yang dua jalur dan ada yang satu jalur. Khusus yang satu jalur itu, ujar dia, karena masih ada lantai kerja temporary tetapi hanya sekitar 10%.

Sementara yang dua jalur sudah siap 90%. Dia menyinggung masih ada persoalan pada exit tol di Ngawi karena dari pihak Ngawi keberatan. Padahal dari sisi infrastrukturnya, ujar dia, jalan tol sudah siap sampai Widodaren, Ngawi.

“Bila exit tol Ngawi tidak memungkinkan ya alternatifnya ada di Sragen [timur], yakni di Paldaplang, Tunjungan, dan Gringging. Kami minta alternatif tersebut sudah disiapkan di Sragen yang nantinya dibantu dari linmas dan Polsek. Keberatan dari Ngawi itu sudah muncul pada saat rakor di Hotel Aston Solo beberapa waktu lalu,” imbuhnya.

Sarjani tinggal menunggu hasil survei gabungan pada Jumat sore. Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso menghendaki exit tol tetap berada di Ngawi agar tidak menambah pekerjaan di Sragen. Kalau persoalannya kepadatan di dekat exit tol Ngawi, Kapolres berharap ada solusi yang bisa ditempuh.

Atas dasar itulah, Kapolres mengajak para stakeholders Sragen untuk menyurvei jalur tol mulai dari Masaran hingga ke perbatasan dengan Ngawi, Jawa Timur, seusai rakor di Mapolres Sragen. Survei itu dipimpin Kapolres Sragen.

Kasatlantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti mewakili Kapolres Sragen enggan berkomentar soal exit tol Ngawi. Erna sudah berkoordinasi dengan Polres Ngawi.

“Untuk jalur tol di wilayah Sragen, yakni dari km 26 sampai km 56 dalam kondisi siap untuk dilewati. Bila terjadi kepadatan di Ngawi, kami merekomendasi untuk pintu keluar atau exit tol kedua di Paldaplang, Sambungmacan. Kami tidak berani di Tunjungan atau Gringging karena banyak hambatan,” tambahnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meninjau kesiapan jalur tol di Bawen sampai Salatiga dan di wilayah Sragen-Ngawi. Dia melihat jalur tol sudah siap untuk jalur mudik Lebaran.

Dia merencanakan adanya simulasi pada Senin (12/6/2017) untuk melihat potensi masalah, seperti kemacetan, pintu tol, dan penanganan kejadian. “Setelah simulasi selesai, kami merencanakan pada akhir pekan depan berkeliling ke wilayah jalur utara sampai ke perbatasan Jawa Barat dan kembali melewati jalur selatan. Mudah-mudahan Jawa Tengah siap dan tidak terjadi permasalahan,” ujarnya saat ditemui wartawan di Pasar Bunder Sragen, Kamis siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya