SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Jalur lintas selatan di Gunungkidul tidak akan melewati jalur wisata

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pengerjaan Jalur Jalan Lintas Selatan di wilayah Gunungkidul terus dikebut, karena jalan ini ditargetkan selesai di 2017 mendatang. Meski prosesnya terus berjalan, denah perencanaan pembangunan mengalami perubahan beberapa kali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perubahan tersebut tidak hanya sebatas desain. Pasalnya perubahan juga menyasar jalur yang akan dilewati jalan yang digadang-gadang sebagai tandingan jalur Pantai Utara Pulau Jawa ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul Eddy Praptono mengakui pembangunan JJLS sempat mengalami perubahan perencanaan. Di awal-awal program, sempat ada wacana pembangunan terowongan di perbatasan Gunungkidul-Bantul.

Pembuatan terowongan ini disebabkan kondisi geografis di wilayah perbatasan itu cukup ekstrem. Namun musibah gempa di 2006 lalu membuat rencana itu batal, solusi yang diwacanakan salah satunya membuat jalan layang kelok sebelas, namun hingga sekarang pembahasan belum menemui titik temu.

“Kondisinya disesuaikan dengan tingkat keamanan. Terowongan yang direncanakan tidak jadi dibuat, sebagai gantinya juga belum ada solusi pasti,” kata Eddy kepada wartawan, Jumat (14/8/2015).

Dia menambahkan, perubahan konsep lainnya menyangkut keberadaan jalur wisata di wilayah pantai Gunungkidul. Berdasarkan perencanaan awal, JJLS akan melintasi jalur wisata itu, namun pemkab mengusulkan agar diubah lebih ke dalam dari sisi pantai, sehingga tidak bersinggungan dengan jalur wisata.

“Kita mengusulkan jalur yang dilewati JJLS melalui Jepitu menuju Planjan, dan tidak lewat jalur wisata. Hal tersebut dilakukan agar tidak menggangu aktivitas pariwisata yang ada,” tutur Eddy.

Untuk perkembangan, Eddy mengakui saat ini pembangunan JJLS dilakukan di wilayah Girisekar hingga Legundi, Girimulyo, Kecamatan Panggang. “Proyek sudah jalan, tapi kami masih melakukan sosialiasi untuk pembebasan lahan. Adapaun alokasi anggaran pembebasan disedikan sekitar Rp15 miliar,” ungkapnya.

Dia menambahkan, upaya yang sama juga dilakukan di perencanaan pembangunan JJLS di perbatasan Wonogiri dengan Gunungkidul, mulai dari Duwet, Rongkop hingga Jerukwudel, Girisubo.

“Anggaran pembebasan yang disediakan sekitar Rp18 miliar. Di wilayah ini jalurnya akan lebih lebar dengan kisaran 30-40 meter, sedang di wilayah lain hanya 25-30 meter saja,” kata Eddy lagi.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Umum Setda Gunungkidul Winaryo mengatakan, pembebasan lahan untuk JJLS sepenuhnya ditangani oleh Pemerintah DIY. Tahun ini, pemkab hanya menyediakan dana sekitar Rp250 juta yang digunakan untuk membayar kekurangan pembebasan di 2014 lalu.

“Selebihnya tidak ada lagi, karena diurusi provinsi mulai dari proses lelang hingga pembebasan lahan. Adapun dananya menggunakan anggaran dana keistimewaan,” kata Winaryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya