SOLOPOS.COM - Pengendara melintasi JJLS di Saptosari, Jumat (3/1). (Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Kepala Sub Bagian Pertanahan Badan Pertanahan Nasional Gunungkidul Surono menuturkan untuk sosialisasi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) tahap berikutnya masih menunggu petunjuk dari DIY. Menurut dia, masalah yang terjadi di Desa Girisekar akibat dari kesalahpahaman.

“Kami akan melakukan pendekatan kepada masyarakat dan menjelaskan pengenai program nasional dari pemerintah pusat tersebut. Kami berharap program ini [JJLS] bisa berjalan lancar,” imbuh Surono, Jumat (3/1).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga Dusun Bali, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang sebelumnya gelisah mengenai nasib rumah mereka lantaran belum mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai proyek JJLS. Kegelisahan terutama dirasakan warga yang berada di belakang Balaidesa Girisekar.

Seusai sosialisasi kedua pada 24 September 2013 lalu, sampai awal tahun ini belum ada sosialisasi lanjutan. “Jadinya bagaimana belum tahu. Saya hanya kasihan pada ibu, bagaimana nasibnya kalau sampai rumah dilalui JJLS,” papar salah satu warga Bali, Prapti, tadi pagi.

Warga Dusun Mendak, Bali, Suwarno juga mengaku belum mendapatkan kejelasan mengenai ganti rugi. Sosialisasi baru dilakukan dua kali. “Sampai saat ini warga belum ada yang tahu kelanjutannya. Tidak ada yang mendampingi secara psikologis sehingga kondisi mental warga ada yang stres,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya