SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Alih fungsi jalur hijau di sisi utara Jl. Slamet Riyadi Solo sebagai lahan parkir kendaraan roda empat menjadi bahan gunjingan netizen. Sejumlah warganet memprotes tindakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang menjadikan jalur hijau itu sebagai lahan parkir.

Netizen menilai ruang terbuka hijau sangat penting untuk masyarakat di Kota Solo. Apalagi jika melihat polusi udara di Solo saat ini. Beberapa netizen menyarankan Pemkot Solo semestinya menekan pertumbuhan kendaraan bermotor. Bukan malah menambah ruang parkir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berbagai respons netizen soal alih fungsi jalur hijau di sisi utara Jl. Slamet Riyadi Solo sebagai lahan parkir itu menggema di media sosial. Mereka membanjiri kolom komentar akun Instagram berisi informasi seputar Kota Solo seperti @_infocegatansolo dan @jelajahsolo, Senin (15/7/2019), dengan beragam pendapat.

“Untuk apa menambah lahan parkir. Kurangi tuh penggunaan kendaraan pribadi,” komentar @ovin_rizthiar.

“Kalau pengin bebas macet integrasikan kendaraan umum, buat semakin nyaman. Misal buat LRT/MRT atau perbanyak halte BST. Kalau cuma buka lahan, apalagi lahan hijau ya justru makin macet dan panas,” imbuh @suardinanda4545.

“Jangan dong pak. Kita tetap harus punya ruang hijau. Di jalan sudah banyak polusi. Harusnya kita nambah penghijauan. Ini sudah global warming,” imbuh @dinaciipriinciisatmadja.

Lama-lama Solo jadi gersang. Padahal banyak pepohonan yang besar dan rindang. Ada bunga sakura juga di jalur hijauutara jalan. Jalur gijau utara dan selatan jalan saja masih banyak polusi dan panas. Apalagi kalau di sisi utara malah dihilangkan?” sambung @lindarosyida.

Padahal, diberitakan Solopos.com sebelumnya, penataan jalur lambat di Jalan Slamet Riyadi Solo itu tidak akan menghilangkan pohon. Jadi, lahan parkir berada di sela-sela pohon. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo, Endah Sitaresmi, mengatakan, jalur hijau berupa pulau di sisi utara Jl. Slamet Riyadi bakal dibuka agar sela-sela pohon bisa dimanfaatkan untuk parkir kendaraan roda empat.

Mobil bisa agak masuk ke jalur lambat, di antara pohon. Nah, roda dua parkir di antara pohon yang enggak bisa dimasuki roda empat, jadi jalur lambat bisa difungsikan optimal,” terang Endah Sitaresmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya