MAGELANG—Jalur evakuasi Merapi yang berada di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah putus diterjang banjir lahar dingin di Kali Trising. Sebanyak 2.019 warga (612 KK) dari 10 dusun sampai saat ini masih terisolir.
Dusun yang terisolir adalah Dusun Trayem, Gendelan, Puberan, Gendelan, Trono, Krajan, Ndadapan, Ngaglik, Semen dan Munthuk. Jalur evakuasi ini putus akibat runtuhnya tebing setinggi 15 meter di bibir Kali Trising yang merupakan hilir dari Kali Senowo dari puncak Merapi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kejadiannya saat banjir lahar dingin. Memang awalnya sudah dipasang beronjong, namun tidak kuat menahan hantaman banjir lahar dingin. Bronjong malah terbawa arus dan tebing setinggi 15 meter runtuh,” tegas Petugas Pemantauan Merapi, Badan Ismail, Jumat (4/11).
Hanya tersisa aspal selebar 1 meter di jalan yang putus ini, ditambah pula retakan sepanjang 10 meter lebih. Warga desa sudah angkat tangan dan memutuskan untuk menutup jalur ini. Akibatnya, untuk bisa sampai di Pengamatan Merapi Pos Babadan, warga harus memutar sejauh 10 kilometer.
“Apalagi tebing yang runtuh sepanjang kurang lebih 30 meter dan memakan jalan beraspal mencapai 25-50 meter lebih. Kalau alur sungai tidak berubah, hanya kelak-kelok hantaman banjir yang membuat melebar longsornya tebing,” kata Ismail.
Banjir lahar dingin juga merusak tiga dam di Kali Senowo yaitu Dam Munthuk, Dam Kajangkoso dan Dam Krinjing. Pjs Sekdes Krinjing, Kadar mengungkapkan, sebanyak 2.091 orang atau 612 KK yang rata-rata berprofesi sebagai petani sayur-mayur menjadi terisolir.
“Ribuan warga kami harus memutar bila ingin mengirim dan menjual sayuran ke pasar,” ungkap Kadar.(dtc)