SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

 Truk melintas di  jalur evakuasi di perbatasan Desa Bumiharjo dengan Dompol, Kecamatan Kemalang, Klaten. Jalan yang menjadi akses evakuasi dan jalur utama warga lereng Merapi itu rusak parah. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Dok/JIBI/Solopos)


Truk melintas di jalur evakuasi di perbatasan Desa Bumiharjo dengan Dompol, Kecamatan Kemalang, Klaten. Jalan yang menjadi akses evakuasi dan jalur utama warga lereng Merapi itu rusak parah. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengalokasikan Rp30 miliar untuk memperbaiki jalur evakuasi yang rusak parah sepanjang 30 kilometer.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Jalur tersebut melintas di tiga kecamatan yakni Kemalang, Manisrenggo, dan Karangnongko.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Klaten, Wachju Adhy Pratomo, mengatakan dari dana senilai Rp47 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rp30 miliar dialokasikan untuk perbaikan jalur evakuasi. Namun, jumlah itu masih menunggu proses persetujuan dengan BNPB.

“Usulan kami untuk memperbaiki jalur evakuasi sebesar Rp30 miliar. Itu untuk memperbaiki jalur sepanjang 30 kilometer dari lokasi KRB [kawasan rawan bencana] ke tempat evakuasi akhir. Jadi, pagu anggarannya untuk satu kilometer sekitar Rp1 miliar,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (27/11/2013).

Selain perbaikan jalur tersebut, dana itu juga untuk pembangunan drainase yang belum dibangun pada 2012. Direncanakan, perbaikan jalur evakuasi tersebut dilakukan 2014.

Tindak Tegas

Di sisi lain, pihaknya juga berharap ada tindakan tegas dari Pemkab untuk memperingatkan truk galian C. Kalau tidak, lanjut dia, harus dibuatkan jalur baru yang khusus dilewati truk galian C.

“Bukannya kami melarang truk galian C. Tapi, sebaiknya harus ditegasi. Apabila tonase di jalan itu maksimal enam ton dengan berat truk, maka barang yang dibawa maksimal tiga ton karena berat truk tersebut sekitar tiga ton. Sehingga, jalan yang sudah diperbaiki bisa awet dan tidak rusak lagi. Tapi, kalau bisa, Pemkab membangun jalur tersendiri sehingga tidak menganggu jalur evakuasi,” ujarnya.

Sebab, lanjut dia, di Kabupaten Sleman, pihak Pemkab membangun jalur tersendiri untuk lalu lintas truk galian C yang di sisi barat jalur evakuasi. Menurutnya Pemkab Klaten juga bisa melakukan hal sama.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Klaten, Jaka Sawaldi, mengatakan pembangunan jalur baru untuk truk galian C memerlukan banyak pertimbangan. Di antaranya ketersediaan lahan dan kondisi masyarakat.

“Untuk pembangunan jalur baru, perlu banyak pertimbangan. Apalagi, lokasi penambangan di Klaten tidak satu lokasi, dan tersebar di beberapa titik. Saat itu, yang penting adanya komitmen bersama dari masyarakat untuk ikut mengawasi lalu lintas truk galian C. Sebab, yang mengetahui kondisi di lapangan adalah masyarakat,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya