SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Jalur evakuasi Gunung Merapi beberapa di antaranya mengalami kerusakan cukup parah. Padahal jalur tersebut sangat krusial bagi warga jika sewaktu-waktu terjadi bencana erupsi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng), Sarwa Pramana, menyebutkan ada dua jalur evakuasi Gunung Merapi yang rusak. Kedua jalur itu terletak di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, dan Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kerusakannya cukup parah. Penyebabnya yang pasti ya truk galian C [pasir]. Padahal jalur itu sangat penting, bukan hanya sebagai jalur penyelamat saat terjadi bencana tapi juga mengirim logistik,” ujar Sarwa saat dijumpai Semarangpos.com di ruang kerjanya, Jumat (11/1/2019).

Sarwa menyebutkan di antara dua jalur evakuasi yang rusak itu, yang terparah ada di Balerante. Sementara, di Srumbung kerusakan hanya sepanjang 400 meter.

“Ya rusaknya karena kerap dilalui truk pasir. Tapi itu kewenangan pemerintah kabupaten setempat. Kami sudah meminta pemerintah setempat untuk segera melakukan perbaikan karena jalur itu statusnya jalan kabupaten,” imbuh Sarwa.

Sarwa menambahkan saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Bahkan, BPBD Jateng telah memasang tiga alat pemantau atau kamera circuid closed television (CCTV) untuk memantau pergerakan erupsi gunung teraktif di Indonesia itu.

Selain dari BPBD Jateng, alat pemantau Gunung Merapi juga ada yang berasal dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Sarwa menyebutkan peralatan pemantau aktivitas milik PVMBG yang tersebar di Gunung Merapi berjumlah sekitar 170 unit.

Dengan alat pemantau itu, Sarwa berharap aktivitas vulkanologi Gunung Merapi bisa terpantau, sehingga jika terjadi bencana bisa ditanggulangi dengan lebih siap.

 “Kaya tadi malam [Kamis, 10 Januari] juga ada erupsi kita jadi tahu. Status Gunung Merapi saat ini masih waspada, gempa vulkanik juga masih tergolong dangkal. Masyarakat kami imbau jangan panik, tapi tetap menjaga kewaspadaan,” beber Sarwa.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya