SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PASANG TANDA BAHAYA- Warga Dusun Duren, Desa Gunturharjo, Kecamatan Parangupito, Kabupaten Wonogiri memasang tanda bahaya berupa bebatuan dan kayu di ruas jalan antarprovinsi yang amblas sekitar 10 cm. Jalur tersebut menghubungkan antara Kecamatan Paranggupito menuju Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jatim. Foto diambil, Selasa (31/1/2012).JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono

WONOGIRI–Jalur antarprovinsi menuju Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang melintas di Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri nyaris putus setelah ruas jalan beraspal amblas sekitar 10 cm. Pihak kecamatan tak berani menutup jalur tersebut karena menjadi jalur utama.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun demikian, warga setempat telah memasang tanda bahaya seperti memasang batu dan kayu di lokasi tersebut. Hal itu dilakukan warga, agar pengguna jalan tidak terperosok. Menurut Sucipto, amblasnya sebagian ruas jalan terjadi pertengahan Januari. “Waktu itu hujan deras. Kami melihat dibawah jalan beraspal tersebut terdapat saluran air tetapi tidak terlihat konstruksi jembatan atau gorong-gorong,” ujar Ketua Koperasi Nelayan Paranggupito, Sucipto, Selasa (31/1/2012).

Dia menduga, konstruksi tanah dan batu tidak kuat menyangga laju arus lalu lintas yang setiap hari melintas. “Bebatuan tergerus air dan ambrol berantakan sehingga ruas jalan amblas.”

Camat Paranggupito, Purwoto saat ditemui Solopos.com menyatakan, warga sekitar telah memasang gelogor dari kayu kelapa agar ruas jalan bisa dilalui kendaraan. Dijelaskannya, jalur tersebut merupakan jalur utama menuju Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jatim.

“Setiap hari, semua kendaraan baik pikap, truk maupun minibus melintas di jalur tersebut.”
Menurutnya, ruas jalan yang amblas terletak di Dusun Duren, Desa Gunturharjo dengan volume panjang enam meter dan lebar tiga meter. “Semestinya, sewaktu membangun jalan dibuat gorong-gorong sehingga air tidak menggerus dinding. Karena curah air hujan tinggi bebatuan tergerus dan jalan menjadi amblas. Kami telah melaporkan kejadian itu. Anggaran perbaikan sekitar Rp60 juta hingga Rp75 juta.”

Amblasnya ruas jalan itu menyebabkan arus lalu lintas tidak bisa berjalan berdampingan saat melintas di lokasi amblas. Pengguna jalan harus antre satu per satu. Jalur yang tersisa pun mulai amblas. Sekcam Paranggupito, Warsito mengatakan, apabila tidak segera diperbaiki akan membahayakan pengguna jalan.

(JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya