SOLOPOS.COM - Wujud virus corona (berwarna merah) menyerang sel sehat di tubuh manusia. (NIAID)

Solopos.com, SEMARANG – Satu pasien yang tengah menjalani masa observasi karena diduga terjangkit virus corona di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), meninggal dunia.

Namun, RSUP dr. Kariadi menegaskan pasien itu meninggal bukan karena terjangkit virus corona.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Iya, ada satu pasien yang dalam masa pengawasan meninggal dunia. Tapi, kami pastikan dia negatif Covid-19,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. Nurdopo Baskoro, kepada Semarangpos.com, Selasa (25/2/2020).

PNS Kena Banjir Bisa Cuti Sebulan, Gaji & Tunjangan Utuh

Baskoro mengatakan pasien itu berjenis kelamin pria berusia 37 tahun. Dia meninggal dunia pada Minggu (25/2/2020).

Sebelum menjalani masa observasi, pria tersebut melakukan perjalanan ke luar negeri, yakni Dubai dan Spanyol, sebelum tiba di Jakarta dan kembali ke Semarang.

“Ia masuk ke ruang ICU sejak Rabu [19/2/2020]. Saat menjalani perawatan, ia sudah mengalami sakit parah. Ia mengeluh sesak nafas. Pada hari Minggu, dia meninggal dunia,” jelas Baskoro.

BNPB: Banjir Jakarta karena Pengambilan Air Tanah Berlebihan

Sehari setelah dimakamkan, pihak RSUP dr. Kariadi Semarang baru mengetahui jika pasien tersebut tidak terjangkit atau negatif virus corona. Hal itu diketahui dari hasil laboratorium yang diperoleh pihak rumah sakit.

Penyakit Tak Diketahui

“Kita tidak tahu pasti sakitnya apa. Ada kemungkinan gejala infeksi paru-paru. Tapi pastinya buka karena virus corona. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tegas Baskoro.

Sejak Januari 2020, RSUP dr. Kariadi Semarang telah menangani 23 pasien yang diduga terjangkit virus corona. Dari 23 pasien itu, satu di antaranya meninggal dunia dan satu lagi menjalani masa observasi di ruang isolasi. Sementara itu 21 pasien tersisa sudah dinyatakan negatif virus asal Wuhan, China, itu dan telah diizinkan pulang.

Anies Baswedan Jelaskan Penanganan Banjir Jakarta 25 Februari

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Kariadi Semarang, Agoes Poerwoko, dalam sesi jumpa pers, Selasa sore, mengatakan dari seluruh pasien yang ditangani terkait virus corona, 13 orang di antaranya tidak menjalani isolasi.

“13 orang itu masuk kategori pemantauan atau ODP [orang dalam pemantauan]. Jadi, mereka diizinkan pulang karena tidak menunjukkan gejala klinis. Mereka dipantau karena memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri,” terang Agoes.

Viral Lagi, Rahmat Hs Sebut Banjir Jakarta Cuma Hari Libur karena Anies Baswedan

Dari 23 pasien yang ditangani RSUP dr. Kariadi terkait virus corona itu, empat di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Dua WNA berasal dari Tiongkok, sementara dua lainnya dari Korea dan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya