SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Jalan Tol Jogja-Solo diharapkan pembebasan jalan di area yang telah ada.

Harianjogja.com, JOGJA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono menyarankan tidak adanya pembebasan lahan di wilayah Prambanan untuk pembangunan tol Jogja – Solo karena dikhawatirkan menabrak sejumlah situs yang belum jelas keberadaannya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan akan melakukan kajian khusus agar pembangunan tidak melewati wilayah yang berpotensi menyimpan situs cagar budaya.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Baca Juga : JALAN TOL JOGJA – SOLO : Penetapan Lokasi Berada di Tangan Gubernurhttp://www.solopos.com/?p=797326

Tol Jogja – Solo, kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna, lebih dahulu dibangun daripada ruas tol Jogja – Cilacap. Alasannya karena permintaan ruas Jogja – Solo tergolong tinggi dan lebih mendesak. Tetapi ia berharap ada cross subsidi, sehingga nantinya ruas tol yang ramai bisa mensubsidi ruas yang sepi pengguna, sehingga tol yang dibangun bisa lebih panjang.

Adapun ruas kedua tol ini, kata dia, akan dibagun melalui mekanisme unsolicated project atau prakarsa proyek kerjasama yang diajukan badan usaha swasta. Zuna memastikan, ruas Jogja – Solo akan dilelang pada akhir 2017, targetnya pada April 2017 mendatang sudah ada pihak yang mengajukan sebagai investor. Jika April sudah ada yang masuk, maka selanjutnya akan berkoordinasi dengan Pemda DIY untuk menentukan lokasi.

“Kalau Jogja – Solo itu kan rencananya ada unsolicited, dimulai dari selatan dari Cilacap sampai ke Solo. Nah itu bagiannya nanti diharapkan April [2017] masuk, nanti kita evaluasi paling akhir tahun mungkin ya dilelang. Mudah-mudahan begitu, nanti kita tunggu April seperti apa,” jelasnya  saat dimintai konfirmasi Harianjogja.com melalui sambungan telepon, Selasa (28/2/2017).

Sedangkan, pembangunan tol Jogja – Bawen yang akan dilakukan lelang secara terbuka. Oleh karena itu pemerintah pusat saat ini tengah menyiapkan semua studinya. Sedangkan ruas Jogja Solo dan Jogja – Cilacap akan dilakukan oleh pemrakarsa. Meski selisih rencana pembangunannya tidak terpaut jauh, namun Jogja – Solo dimungkinkan lebih awal ketimbang Jogja – Bawen.

“Tetapi, mestinya bersamaan, tapi Jogja-Bawen itu tahun ini kita baru studi, sampai akhir tahun, kalau pun pengadaan ya awal tahun depan baru mulai. Ini kami lihat sebagai suatu jaringan, terintegrasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya