SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Yayus Yuswoprihanto)

Jalan Tol Jogja-Solo diharapkan pembebasan jalan di area yang telah ada.

Harianjogja.com, JOGJA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono menyarankan tidak adanya pembebasan lahan di wilayah Prambanan untuk pembangunan tol Jogja – Solo karena dikhawatirkan menabrak sejumlah situs yang belum jelas keberadaannya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan akan melakukan kajian khusus agar pembangunan tidak melewati wilayah yang berpotensi menyimpan situs cagar budaya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

HB X menegaskan, hingga akhir Februari 2017 Pemda DIY belum diajak koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait rencana pembangunan tol. Oleh karena itu ia mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir dengan tersebarnya data desa yang akan dilalui jalan tol.

“Durung ngerti belum ada keputusan itu kan baru isu, wong nyatanya kita juga belum tahu. Saya tidak tahu, lewat mana. Tetapi pemerintah kan bukan membangun jalan tol, itu investor yang akan membangun jalan tol,” ungkap Sultan di Hotel Inna Garuda, Selasa (28/2/2017).

Akantetapi, khusus untuk rencana pembangunan jalan tol Jogja – Solo, Sultan memiliki harapan besar, terutama terkait pembebasan lahan. Ia menyarankan terutama di wilayah Prambanan, Sleman sebaiknya mengikuti jalur jalan yang sudah ada sehingga tidak harus menentukan trase baru dan pembebasan lahan. Saran itu disampaikan, karena di kawasan Prambanan masih banyak tersimpan situs-situs cagar budaya yang semuanya belum terungkap.

Bahkan dalam berbagai kesempatan, kata Sultan, Kementerian Pendidikan tidak pernah menyetujui adanya pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol utamanya di kawasan tersebut. Oleh karena itu Sultan meminta pembangunan dengan konsep melayang dengan tiang pancang berada di jalur tengah jalan yang sudah ada.

“Kalau Jogja Solo harapan saya di atas jalan yang sudah ada saya usulnya, tidak mungkin akan membebaskan tanah karena lewat Prambanan berarti akan melalui situs-situs yang belum jelas. Dari dulu kan Depdikbud [sekarang Kemendikbud] tidak pernah setuju kalau pembebasan tanah, makanya saya usulkan di atas jalan yang sudah ada. [Tiang pancangnya] Di tengah ada jalur hijau,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya