SOLOPOS.COM - Air tampungan Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, sudah menggenai area dalam pintu bendungan utama atau spillway. Foto diambil Jumat (21/1/2022). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Sebanyak 12 keluarga di Dusun Begendo, Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, terisolasi karena jalan dusun terendam air tampungan Waduk Pidekso Wonogiri.

Mereka harus menyeberangi waduk menggunakan perahu khusus jika ingin keluar dusun dan kembali ke dusun. Perahu tersebut fasilitas dari PT PP, kontraktor pelaksanan proyek pembangunan Waduk Pidekso untuk mempermudah mobilitas warga. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) akan merelokasi warga yang terisolasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, kepada Solopos.com, Selasa (1/3/2022), mengatakan proses relokasi sudah direncanakan sejak awal. Pihak terkait sudah memperkirakan akan ada warga yang terisolasi jika air tampungan waduk sudah penuh. Sebab, jalan dusun dipastikan terendam.

Baca Juga: Ada Pasar Jadul di Bahu Jalan Lingkar Waduk Pidekso Wonogiri

“Menurut BBWSBS warga yang akan direlokasi ada 12 keluarga,” kata Heru saat dihubungi.

Terkait adanya warga yang terisolasi pernah dibahas dalam gelar wicara virtual bertema Mewujudkan Ambisi Wisata Air di Waduk Pidekso yang disiarkan langsung akun Youtube SoloposTV, Jumat (18/2/2022) pukul 19.00 WIB-20.30 WIB.

Saat itu Kepala BBWSBS, Agus Rudyanto, mengatakan proses untuk merealisasikan relokasi masih berjalan. Sambil menunggu proses relokasi pihaknya menyediakan perahu yang dapat digunakan warga untuk menyeberangi waduk.

Baca Juga: Jalan Relokasi Belum Jadi, Warga Seberangi Waduk Pidekso Wonogiri

Camat Batuwarno, Khrisma Eko Setiono, kepada Solopos.com, menuturkan jalur penyeberangan waduk tersebut merupakan jalur darurat. Sebagian warga Dusun Begendo memilih menyeberangi waduk karena jalan relokasi atau dikenal dengan sebutan jalan lingkar belum selesai.

Jalur air tersebut menghubungkan antara Dusun Begendo dengan Dusun Sendang sejauh  lebih kurang 2 km. Dusun Sendang merupakan pintu keluar ke wilayah lain di Desa Sendangsari dari Dusun Begendo dan pintu masuk dari wilayah lain menuju Dusun Begendo. Sebagian besar warga Dusun Begendo bersekolah atau bekerja di luar Desa Sendangsari, sehingga harus melalui Dusun Sendang.

“Jalur air diakses menggunakan perahu berkapasitas maksimal tujuh orang, termasuk satu operator. Perahunya disediakan PT PP. Ada warga yang menjadi operator. Perahu bisa dipakai untuk pulang pergi. Warga yang melintas harus memakai pelampung. Layanan penyeberangan ini gratis,” kata Khrisma saat dihubungi.

Baca Juga: Ada Bocah Meninggal, Aturan Waduk Pidekso Wonogiri Diperketat

 

Operasional Perahu

Sesuai kesepakatan antara PT PP dan warga, perahu yang boleh digunakan untuk menyeberang hanya perahu milik PT PP. Hal itu untuk memudahkan kontrol dan mencegah terjadinya hal-hal tak diinginkan.

Dia melanjutkan, terdapat jalur darat dari Dusun Begendo menuju wilayah lain sepanjang 2 km-3 km. Jalan tersebut melewati Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah. Jika menggunakan sepeda motor jalan dapat ditempuh selama lebih kurang satu jam dengan medan yang berliku.

Sebagian warga memilih mengakses jalan tersebut. Sebagian warga lainnya mengakses jalan relokasi penghubung Dusun Begendo-Dusun Sendang yang belum rampung dibangun. Konstruksi jalan tersebut masih berupa tanah uruk. Jalur yang sudah teruruk lebih kurang 50 persen dari total panjang 2 km-3 km.

Baca Juga: Warga Dilarang Beraktivitas di Waduk Pidekso, Mancing Pun Tak Boleh

“Pelaksana proyek masih terus mengerjakan [membangun jalan relokasi]. Pengurukannya sedikit demi sedikit, karena tinggi urukannya saja lebih dari 4 meter,” ulas Khrisma.

Project Manager Pembangunan Waduk Pidekso PT PP, Nur Eko, mengonfirmasi pihaknya menyediakan perahu sebagai sarana untuk menyeberang waduk bagi warga Desa Sendangsari. PT PP menyediakan satu unit perahu berkapasitas maksimal delapan orang.

Pengoperasiannya memenuhi prosedur keamanan. Setiap warga yang menyeberang menggunakan perahu harus memakai pelampung. Fasilitas itu hanya sementara selama proyek pembangunan jalan relokasi di Desa Sendangsari masih dikerjakan.

Baca Juga: Innalillahi, Pelajar SMP Tenggelam di Waduk Pidekso Wonogiri

“Aktivitas di waduk memang belum diperbolehkan demi keselamatan warga. Tapi khusus aktivitas pengoperasian perahu [di Desa Sendangsari] diizinkan,” kata lelaki yang akrab disapa Eko itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya