Solopos.com, KARANGANYAR — Jalan Tembus Tawangmangu-Magetan di Desa Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar, kerap dijadikan arena berpacaran serta balap liar para pelajar. Tak jarang para pelajar ini membolos demi pacaran.
Pemilik warung, Sularsih, 65, mengatakan warga telah jengah dengan aksi para remaja di bawah umur itu. Namun, mereka tidak dapat berbuat banyak karena takut tak memiliki wewenang untuk mengusir remaja yang berpacaran maupun menggelar balapan liar di ruas jalan tembus itu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Dulu pernah ada yang berpacaran di depan warung saya, terus saya usir. Eh, ternyata mereka justru pindah ke lokasi yang lebih sepi,” tutur dia, Jumat (18/10/2013).
Sularsih menyatakan pelajar-pelajar itu juga tak jarang menongkrong pada jam sekolah. “Ya jelas membolos, hla wong pagi-pagi sudah pacaran di sini. Saya tanyai, apa kalian bolos, mereka juga mengakui,” lanjutnya.
Salah seorang RT 001/ RW 005, Dusun Ngroto, Desa Blumbang, Loso, 63, juga mengaku kewalahan mengatasi aksi para pelajar di kawasan itu. “Hla mau bagaimana, jalannya kan belum jadi, tapi sepeda motor sudah boleh masuk. Kami kan enggak bisa menutup jalan,” ujarnya.
Dia berharap pembangunan jalan yang telah dimulai sejak 2006 itu dapat segera terselesaikan. Dengan demikian, jalan tembus sepanjang 9,15 kilometer itu dapat segera difungsikan.
“Kalau jalannya sudah berfungsi kan jadi ramai, jadi remaja enggak akan berani pacaran atau menongkrong di sini,” harapnya.
Sebagai informasi, pembangunan jalan tembus Tawangmangu-Magetan sempat terhenti selama dua tahun karena menanti kucuran anggaran dari pemerintah pusat.
Pembangunan baru mulai berjalan kembali medio 2013. Hingga saat ini, masih tersisa 1,9 kilometer ruas jalan yang belum terampungkan