SOLOPOS.COM - Seorang pengendara jalan melewati menghindari jalan yang retak selebar 5 cm di jalur Tangkil-Kedungupit, Sragen Kota, Sragen, Kamis (12/12/2019). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Jalan blok beton bertulang yang menghubungkan Tangkil-Kedungupit di Dukuh Blimbingrejo, Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen Kota, Sragen, retak selebar 5 cm sejak sebulan lalu.

Retakan jalan beton yang dibangun pada 2017 itu membahayakan pengguna jalan karena sudah terjadi empat kecelakaan lalu lintas akibat retakan jalan itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jalur tersebut cukup padat karena menjadi jalur utama dari Sragen Kota menuju sejumlah daerah di utara Bengawan Solo, seperti Gesi, Sukodono, dan Mondokan.

Seorang warga Dukuh Ngeluk RT 006/RW 002, Desa Kedungupit, Sragen Kota, Sragen, Agus Purnomo, 34, mengatakan jalan retak itu sudah kali kedua terjadi di jalan Tangkil-Kedungupit.

Dia mengatakan keretakan pertama terjadi di sebelah selatan simpang tiga persawahan tetapi sudah ditambal. Setelah itu muncul keretakan jalan lagi di sisi timur simpang tiga persawahan menuju ke arah Ngeluk itu.

Hujan Angin di Klaten, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia

“Retakan jalan itu sampai 5 cm. Kemungkinan karena habis hujan kemudian tanahnya ambles sehingga cor beton bertulang itu ikut turun dan terjadi keretakan pada sambungan pada as jalan," ujar Agus saat berbincang dengan wartawan, Kamis (12/12/2019).

Keretakan itu cukup panjang, hampir 10 meter. Agus mengatakan sejauh ini sudah terjadi empat kecelakaan pengguna sepeda motor di lokasi jalan yang retak itu.

Agus menyampaikan jalan retak itu juga disebabkan tidak adanya talut di kanan dan kiri jalan sehingga tidak bisa untuk menahan tanah yang ambles. Dia mengatakan kalau sejak awal ada talutnya kemungkinan jalan itu tak akan retak.

2 Penderita Gangguan Jiwa Ngamuk di Wonogiri, Orang Tua Jadi Korban

Agus berharap Pemkab Sragen segera memperbaiki keretakan jalan itu supaya tidak muncul korban kecelakaan berikutnya.

Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen Albert Pramono Soesanto mengatakan keretakan jalan Tangkil-Kedungupit karena tanahnya bergerak sehingga jalan cor itu tergeser terus sehingga ada retakan di tengah.

Dia berencana memasang talut penahan tanah di samping jalan supaya jalan tidak gerak.

“Dalam waktu dekat segera kami lakukan. Soalnya tim pemeliharaan rutin masih overload pekerjaan. Nanti kami sesuaikan waktunya dengan skala prioritas. Kami sudah mengalokasikan anggaran Rp200 juta di APBD 2020 untuk pembangunan talutnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya