SOLOPOS.COM - LONGSOR--Talut penopang jalan Sragen-Kedungombo di Ngargosari, Tempelrejo, Sumberlawang, Rabu (29/6/2011) malam, ambrol diterjang aliran air hujan. (JIBI/SOLOPOSA/Chrisna Chanis Cara)

Sragen (Solopos.com) – Talut penopang jalan Sragen-Kedungombo yang terletak di Ngargosari, Tempelrejo, Sumberlawang, Rabu (29/6/2011) malam, ambrol. Kondisi tersebut membahayakan rumah milik Pariyem, 49, warga RT 25 Ngargosari, yang berada persis di samping lokasi longsor.

LONGSOR--Talut penopang jalan Sragen-Kedungombo di Ngargosari, Tempelrejo, Sumberlawang, Sragen, Rabu (29/6/2011) malam, ambrol diterjang aliran air hujan. Longsor ini juga mengancam rumah salah satu warga yang berada tepat di lokasi longsor. (JIBI/SOLOPOSA/Chrisna Chanis Cara)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Espos, Kamis (30/6/2011), panjang talut yang ambrol mencapai 10 meter dengan ketinggian dua meter. Sementara lebar jalan yang tergerus kurang-lebih 30 cm. Beberapa pagar pembatas dari bambu terlihat mengelilingi ruas jalan yang rawan longsor susulan. Situasi itu praktis mengganggu perjalanan menuju Kedungombo dan sebaliknya.

Pariyem mengungkapkan talut ambrol pada Rabu pukul 19.30 WIB. Sebelumnya, jelas dia, wilayah Ngargosari diguyur hujan deras sejak pukul 18.00 WIB. “Waktu itu saya sedang di dalam rumah. Lalu saya mendengar bunyi gedubrakan yang sangat keras. Saya kira ada mobil yang tabrakan,” tuturnya. Akibat peristiwa tersebut, Pariyem harus merelakan kandang sapinya yang jebol terhantam batu-batuan bekas talut. Keluarganya pun mengaku waswas bila hujan deras kembali mengguyur.

“Talut yang ambrol itu memang sudah tua, sekitar 30 tahun. Belum ada lapisan besi maupun cor-corannya. Kalau tak segera diperbaiki, rumah kami tinggal nunggu waktu saja. Apalagi ini sudah masuk musim hujan,” ujarnya. Di sisi lain, pihaknya juga waswas dengan kondisi para pengguna jalan. Pasalnya, ruas jalan yang bisa dilalui saat ini praktis hanya satu lajur, yaitu arah menuju ke Sragen. “Mobil lewat harus melintas bergantian. Kalau kurang waspada, nyawa bisa melayang,” kata dia.

Dihubungi terpisah, Camat Sumberlawang, Suharno, mengaku sudah mendapat informasi mengenai hal itu. Pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen untuk segera ditindaklanjuti. “Tadi tim sudah survei ke lapangan. Terkait waktu perbaikan, itu nanti DPU yang memutuskan. Kalau sekarang belum ada anggaran, akan kami desak untuk diusulkan pada APBD-P,” tandasnya.

m99

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya