SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan ambles. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Jalan rusak di Semarang yang mengalami ambles diminta kalangan legislatif serius dibenahi.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sejumlah ruas jalan di Kota Semarang rusak karena sering ambles akibat kontur tanah yang tidak stabil. Kalangan DPRD Kota Semarang meminta persoalan yang terjadi di berbagai titik itu ditangani lebih serius oleh eksekutif Pemkot Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Seperti di Jl. Pawiyatan Luhur, di kawasan Sadeng, dan Jatibarang. Sudah berkali-kali dibahas. Berkali-kali dibenahi, tetapi ambles lagi,” kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Wachid Nurmiyanto di Kota Semarang, Senin (13/2/2017).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan penanganan untuk karakteristik tanah bergerak sebenarnya hanya persoalan yang bersifat teknis yang bisa ditangani jika ada keseriusan dari Pemerintah Kota Semarang.

Ia meyakini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang sudah melakukan kajian sejak masih berdiri sendiri sebagai Dinas Bina Marga sehingga sebenarnya persoalan jalan ambles sudah tidak terjadi jika ada penanganan serius.

“Itu seperti yang di Jatibarang. Konstruksinya dengan cor setidaknya bisa sedikit mengurangi gelombang-gelombang, namun kalau dengan aspal sepertinya kurang tepat karena kondisi tanahnya bergerak atau tidak stabil,” katanya.

Kalau mengenai anggaran, kata dia, sebenarnya tidak masalah karena selama ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) beberapa kali menyisakan SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) yang sebenarnya bisa dimanfaatkan.

“Berapa anggaran yang dibutuhkan, seharusnya segera diajukan. Kalau hanya dibiarkan tanpa ada terobosan penanganan tentunya akan semakin parah kondisinya. Warga pengguna jalan semakin terganggu dan tidak nyaman,” katanya.

Di sisi lain, kata dia, secara ekonomis juga akan semakin merugikan jika kerusakannya semakin parah karena akan semakin banyak memakan anggaran dan waktu yang diperlukan untuk menangani problem jalan-jalan rawan ambles itu.

Yang jelas, Wachid mengatakan Dinas PU bisa mengoptimalkan teknologi konstruksi jalan untuk mengatasi persoalan jalan dengan kontur tanah bergerak itu, seperti dibuatkan talud atau dengan memasang tiang panjang untuk penguat.

“Pasti bisa ditangani kalau serius, tentu bisa disiasati dengan teknologi. Seperti, teknologi jalan layang. Di bawahnya tidak ada tanahnya, tetapi kok tidak ‘muntir’ (melengkung). Ya, ada tekniknya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Iswar Aminuddin mengakui selama ini masih ada sejumlah jalan yang tanahnya memiliki karakteristik bergerak karena merupakan patahan sehingga jalannya sering ambles.

“Kondisi tanah di titik-titik itu sering terjadi patahan. Jadi, harus terus dibenahi dan diaspal agar bisa dilewati. Kalau untuk penanganan permanen, kami masih melakukan penelitian, tetapi hasilnya belum maksimal,” katanya.

Dinas PU Kota Semarang, kata Iswar, terus melakukan penelitian untuk mencari teknologi yang tepat dalam menangani kontur tanah bergerak yang diharapkan bisa segera didapatkan sehingga bisa segera dilakukan penanganan secara tepat terhadap infrastruktur jalan di Kota Semarang yang kerap rusak itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya