SOLOPOS.COM - RUSAK BERAT -- Rambu buatan warga yang bertuliskan jero atau dalam terlihat menandai sebuah kubangan yang terjadi akibat rusakknya jalan di Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. Foto diambil akhir pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

BOYOLALI – Kerusakan jalan yang terjadi di wilayah Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, semakin memprihatinkan. Musim hujan saat ini makin memperparah kondisi tersebut. Banyak ruas jalan yang mengelupas aspalnya, ditambah dengan kubangan-kubangan di jalan yang cukup dalam.

“Sepanjang jalan Wonosegoro menuju Juwangi ini semakin parah rusaknya. Apalagi musim hujan seperti ini, banyak jalan berlubang serta kubangan yang membahayakan,” ujar salah satu warga Ketoyan, Wonosegoro, Nunung saat ditemui Espos di rumahnya. Nunung mengatakan jalan yang berada tepat di depan rumahnya yaitu jalan yang menghubungkan Wonosegoro dengan Juwangi itu sudah lama rusak. Aspalnya banyak yang mengelupas. Sedangkan jika musim hujan seperti ini berubah seperti kolam ikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia pun berinisiatif memberi tanda agar para pengguna jalan tidak melewati kubangan karena lubangnya cukup dalam. Ia dan sang suami, Udin lantas memberi rambu bertulisan jero atau yang berarti “dalam” pada kubangan air yang cukup besar di depan rumahnya. Hal ini dimaksudkan agar para pengguna jalan hati-hati saat melintasi jalan tersebut. Terutama pada lubang-lubang yang berisi air selepas hujan deras.

“Sudah banyak yang jatuh maupun terpeleset di jalan depan itu. Sebab, jalan aspal yang masih bisa dilewati kurang dari seperempatnya. Bahkan, jika malam hari bisa sangat berbahaya karena jalanan gelap,” imbuhnya.

Keluhan ini pun diamini oleh warga lain, Rahmat. Ia mengaku pernah hampir jatuh karena jalan yang dilewatinya setiap hari berlubang besar. Menurutnya, lubang itu pun semakin hari tambah besar dan dalam. Ia yang setiap hari mengantar anaknya ke sekolah pun merasa kesulitan. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat Wonosegoro untuk beraktivitas. Baik itu jalur anak sekolah, kantoran hingga berjualan ke pasar.

“Katanya akhir tahun lalu mau diperbaiki. Namun, yang ada hanya tambal-menambal jalan saja dan langsung rusak lagi. Terlebih hujan deras setiap hari yang menambah kondisi jalan semakin berbahaya,” terangnya.

Widodo, salah seorang sopir bus juga harus bersabar dan ekstra hati-hati setiap kali lewat jalan tersebut. Padahal setiap hari busnya mengangkut banyak orang mulai dari anak sekolah hingga para pedagang di pasar. Dia berharap jalan tersebut segera diperbaiki oleh pemerintah. Pasalnya, jalur itu merupakan akses vital bagi warga yang butuh perbaikan segera. Jika tidak dibenahi khawatir akan semakin menelan banyak korban dan warga yang paling dirugikan.

JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya