SOLOPOS.COM - Salah seorang pengendara motor lewat jalur alternatif penguhubung Kecamatan Semin-Ngawen. Akibat kerusakan yang parah, warga harus berhati-hati. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Jalan rusak yang menghubungkan Semin-Ngawen diharapkan segera diperbaiki.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Warga Dusun Bangunsari, Desa Candirejo, Semin mengeluhkan akses jalan kabupaten penghubung Kecamatan Semin dengan Ngawen. Akibatnya warga yang ingin melintas harus berhati-hati. Kalau tidak, mereka harus memutar dengan konseunsi jarak tempuh dan waktu yang lebih lama lagi.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Selain kondisi tanah yang labil, kerusakan juga dipicu banyaknya kendaraan berat yang melintas. Terlebih lagi, di kawasan tersebut berdiri sejumlah pabrik penggergajian batu.

“Memang di sini banyak pabrik penggergajian batu. Jadi tiap harinya banyak truk pengangkut batu yang hilir mudik,” kata Sunarto, salah seorang warga Dusun Bangunsari kepada Harian Jogja, Minggu (17/5/2015).

Dia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten tanggap dan segera memerbaikinya. Pasalnya, warga yang akan melintas harus lebih berhati-hati. Sebab, banyak jalan yang berlubang dengan kondisi tak beraspal.

“Kondisinya akan tambah parah saat musim hujan, sebab banyak kubangan air di mana-mana,” ujarnya.

Sunarto bercerita, akibat kerusakakan tersebut, telah memakan korban jiwa. Salah seorang pengendara meninggal dunia karena tabrakan di awal tahun lalu.

“Kejadiannya saat itu malam hari, mungkin karena tidak cepat ditolong membuat korban meninggal,” ungkap dia.

Tak hanya itu, lanjut dia, di tempat tersebut beberapa waktu lalu juga digunakan sebagai tempat pembuangan korban perampasan truk.

“Dampak dari rusaknya jalan itu, warga harus melewati jalur yang lebih panjang untuk sampai di Kecamatan Ngawen. Namun, saat dalam kondisi terburu-buru, maka warga terpaksa melintasi jalur tersebut,” tuturnya.

Keluhan yang sama juga diungkapkan Suyamto, warga Bangunsari lainnya. Dia pun mengaku heran, karena kerusakan yang terjadi di bagian tengah saja. Sementara, di ujung-ujung jalan penghubung antara Desa Candirejo, Semin dengan Desa Sambirejo, Ngawen itu kondisinya relatif bagus.

“Di akhir tahun lalu memang sempat ada perbaikan. Namun upaya yang dilakukan tidak mencakup seluruh kerusakan, karena hanya beberapa ratus meter saja,” ungkapnya.

Suyamto mengaku, upaya perbaikan sudah dilakukan. Beberapa warg berinisiatif untuk menimbun jalan yang rusak dengan menggunakan serpihan batu sisa penggergajian. Sayangnya, upaya tersebut tidak bertahan lama, karena timbunan kembali rusak akibat guyuran hujan serta kendaraan yang melintas.

“Ya kami hanya berharap agar segera diperbaiki. Jangan sampai kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, karena sangat mengganggu aktivitas warga,” ulas dia.

Terpisah, Kepala Desa Candirejo Agus Supriyadi mengatakan, setidaknya ada tiga wilayah yang kondisi jalannya memprihatinkan. Selain di Dusun Bangunsari, kerusakan juga terjad pada akses jalan di Dusun Blembem dan Pucung.

“Kamis sudah berulang kali melaporkan dan mengusulkan perbaikan. Saya dengar, untuk yang di Bangunsari akan dilakukan tahun ini. Sayangnya, perbaikan belum menyeluruh, karena dilakukan secara bertahap,” ujar Agus.

Selain menggunakan anggaran APBD, kata Agus, upaya perbaikan juga dibantu dari Pemerintah Provinsi. Misalnya untuk perbaikan jalan di Dusun Blembem mendapatkan bantuan dari Dinas PUP ESDM DIY.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa diperbaiki, sehingga aktivitas warga bisa lebih lancar lagi,” harap Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya