SOLOPOS.COM - Pekerja proyek pembangunan Waduk Pidekso di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, tengah mengecek perahu karet. Foto diambil Jumat (21/1/2022) lalu. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Sebagian warga Dusun Begendo, Desa Sendangari, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, memilih menyeberangi Waduk Pidekso menggunakan perahu jika mau keluar dusun.

Jalur itu lebih dekat dibanding jalur darat yang melewati Kecamatan Karangtengah. Mobilisasi warga dusun tak selancar sebelumnya lantaran jalan penghubung antardusun sudah tergenang air tampungan Waduk Pidekso. Pada sisi lain, jalan relokasi yang dibangun PT PP, kontraktor proyek pembangunan Waduk Pidekso, belum rampung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Camat Batuwarno, Khrisma Eko Setiono, kepada Solopos.com, Jumat (18/2/2022), menyampaikan jalur air tersebut merupakan jalur darurat. Sebagian warga Dusun Begendo memilih menyeberangi waduk karena jalan relokasi atau dikenal dengan sebutan jalan lingkar belum selesai.

Baca Juga: Ada Bocah Meninggal, Aturan Waduk Pidekso Wonogiri Diperketat

Jalur air tersebut menghubungkan antara Dusun Begendo dengan Dusun Sendang sejauh  lebih kurang 2 km. Dusun Sendang merupakan pintu keluar ke wilayah lain di Desa Sendangsari dari Dusun Begendo dan pintu masuk dari wilayah lain menuju Dusun Begendo.

Sebagian besar warga Dusun Begendo bersekolah atau bekerja di luar Desa Sendangsari, sehingga harus melalui Dusun Sendang.

“Jalur air diakses menggunakan perahu berkapasitas maksimal tujuh orang, termasuk satu operator. Perahunya disediakan PT PP. Ada warga yang menjadi operator. Perahu bisa dipakai untuk pulang pergi. Warga yang melintas harus memakai pelampung. Layanan penyeberangan ini gratis,” kata Khrisma saat dihubungi.

Baca Juga: Warga Dilarang Beraktivitas di Waduk Pidekso, Mancing Pun Tak Boleh

Sesuai kesepakatan antara PT PP dan warga, perahu yang boleh digunakan untuk menyeberang hanya perahu milik PT PP. Hal itu untuk memudahkan kontrol dan mencegah terjadinya hal-hal tak diinginkan.

Dia melanjutkan, terdapat jalur darat dari Dusun Begendo menuju wilayah lain sepanjang 2 km-3 km. Jalan tersebut melewati Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah. Jika menggunakan sepeda motor jalan dapat ditempuh selama lebih kurang satu jam dengan medan yang berliku.

Sebagian warga memilih mengakses jalan tersebut. Sebagian warga lainnya mengakses jalan relokasi penghubung Dusun Begendo-Dusun Sendang yang belum rampung dibangun. Konstruksi jalan tersebut masih berupa tanah uruk. Jalur yang sudah teruruk lebih kurang 50 persen dari total panjang 2 km-3 km.

Baca Juga: Keren, Waduk Pidekso Wonogiri akan Dilengkapi Perahu hingga Jetski

“Pelaksana proyek masih terus mengerjakan [membangun jalan relokasi]. Pengurukannya sedikit demi sedikit, karena tinggi urukannya saja lebih dari 4 meter,” ulas Khrisma.

“Sebelumnya, pekerjaan sempat terkendala karena hujan. Kalau nanti jalan relokasi selesai dibangun saya yakin warga akan memilih lewat jalan tersebut dari pada menyeberangi waduk. Karena, kalau lewat jalan relokasi itu perjalanan bisa ditempuh dalam waktu lebih kurang 15 menit saja dari Begendo ke Sendang dan sebaliknya menggunakan sepeda motor,” ujarnya.

 

Sementara

Project Manager Pembangunan Waduk Pidekso PT PP, Nur Eko, mengonfirmasi pihaknya menyediakan perahu sebagai sarana untuk menyeberang waduk bagi warga Desa Sendangsari. PT PP menyediakan satu unit perahu berkapasitas maksimal delapan orang.

Baca Juga: Waduk Pidekso Wonogiri Bakal Jadi Wisata Unggulan Seperti WGM

Pengoperasiannya memenuhi prosedur keamanan. Setiap warga yang menyeberang menggunakan perahu harus memakai pelampung. Fasilitas itu hanya sementara selama proyek pembangunan jalan relokasi di Desa Sendangsari masih dikerjakan.

“Aktivitas di waduk memang belum diperbolehkan. Itu untuk keselamatan warga. Tapi khusus aktivitas pengoperasian perahu [di Desa Sendangsari] diizinkan,” kata lelaki yang akrab disapa Eko itu.

Dia menginformasikan, progres pembangunan jalan relokasi di sisi kiri dan kanan Waduk Pidekso yang dimulai Mei 2021 lalu itu sudah lebih dari 75 persen. Proyek ditarget rampung akhir Februari atau awal Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya