SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas di kawasan Simpang Joglo, Banjarsari, Solo. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kemacetan di Simpang Joglo Solo karena adanya proyek pengerjaan rel layang, membuat Dinas Perhubungan Kota Solo bekerja sama dengan PT Wijaya Karya selaku kontraktor menerapkan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) guna mencegah kemacetan.

Rekayasa yang dilakukan adalah dengan mengarahkan pengguna jalan menghindari Jl Ki Mangun Sarkoro dan Jl Sumpah Pemuda. Tujuannya untuk menghindari kemacetan di simpang tujuh tersebut sekaligus mempermudah pengerjaan proyek.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Banyak pengguna jalan yang beralih rute, tetapi tidak sedikit pula yang tetap melewati jalan utama menuju palang Joglo. Alasannya kemudahan akses dan lebih dekat. Selain itu macet sudah dianggap sebagai hal biasa di simpang yang akan dibangun rel layang itu sehingga tidak jadi masalah.

Solopos.com mencoba mencari jawaban atas pemilihan jalur ini dengan membandingkan antara melewati Simpang Joglo dan melewati jalur dengan rute pengalihan. Titik start dan finisnya sama yakni Graha Saba Buana dari arah barat menuju Kampus II ISI Solo di Ring Road Mojosongo.

Dalam simulasi ini, pertama Solopos.com menggunakan sepeda motor kemudian beralih menggunakan mobil. Menggunakan sepeda motor Solopos.com, berangkat dari Graha Saba Buana menuju Kampus II ISI Solo melewati Viaduk Gilingan menuju Ahmad Yani.

Baca Juga: Kendaraan Berat Boleh Lewat Simpang Joglo Solo, Kecuali Pada Jam Ini

Kepadatan sempat terjadi di beberapa titik yakni di viaduk dan perempatan Panggung. Tetapi perjalanan cukup lancar dengan sepeda motor melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Sedangkan dari arah sebaliknya cukup lancar. Waktu tempuh sekitar 16 menit.

Lewat Simpang Joglo Lebih Lama

Kemudian ketika menggunakan mobil, Solopos.com mencoba dengan rute berbeda yakni melewati Jl Monginsidi dan Jl DI Pandjaitan. Jarak tempuh yang lebih jauh ditambah penggunaan kendaraan dengan dimensi yang lebih besar membuat waktu tempuh lebih lama, yakni 28 menit sekali jalan. Kecepatan konstan sekitar 40 km/jam.

Dibandingkan lewat Simpang Joglo, jarak yang ditempuh melalui rute pengalihan ini memang lebih jauh. Dalam pantauan Solopos.com sebelumnya, jarak tempuh rute pengalihan sedikit lebih panjang.

Baca Juga: Proyek Di Simpang Joglo Solo Sempat Terhambat Gegara Pipa PDAM Bocor

Jika melewati palang Joglo jarak yang ditempuh adalah 8,5 kilometer, sedangkan lewat rute pengalihan mencapai 8,8 kilometer. Namun, waktu tempuh jika lewat palang Joglo sedikit lebih lama.

Menggunakan sepeda motor dengan jarak tempuh yang sama membutuhkan waktu sekitar 19 menit. Sedangkan menggunakan mobil membutuhkan waktu sekitar 32 menit. Kemacetan di Simpang Joglo menjadi faktornya, meski demikian setelah melewati simpang tujuh tersebut, perjalanan cenderung lancar.

Sebelumnya, beberapa pengendara sepeda motor yang ditemui Solopos.com mengaku lebih rela kena macet di Simpang Joglo ketimbang harus menempuh rute alternatif yang lebih jauh. Selain itu mereka berpendapat kemacetan di simpang tujuh itu sudah menjadi hal biasa sehingga macet saat ada proyek tidak ada bedanya.

Baca Juga: Walah, Pemotor Lebih Rela Kena Macet Di Simpang Joglo Ketimbang Memutar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya