SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bulu (Espos)--Jalan sepanjang sekitar tiga kilometer (Km) menuju obyek wisata alam Batu Seribu di Kecamatan Bulu rusak parah. Hal itu diduga menjadi salah satu sebab penurunan tingkat kunjungan ke obyek wisata tersebut beberapa waktu terakhir.

Petugas Jaga Loket Obyek Wisata Batu Seribu, Budiyanto, menyebutkan kunjungan wisatawan ke obyek wisata merosot drastis selama beberapa bulan ini. Selain faktor cuaca, kondisi jalan masuk ke lokasi yang rusak berat menjadi pemicu keengganan masyarakat untuk mendatangi Batu Seribu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Bisa dilihat sendiri keadaannya. Jalan masuk ke obyek Batu Seribu rusak berat. Kondisi demikian berlangsung sejak sekitar enam bulan mulai Mei. Mungkin karena itu angka kunjungan juga turun,” ujarnya ditemui Espos di loket jaga pintu masuk Objek Wisata Batu Seribu, Rabu (22/12).

Budiyanto mengatakan saat ini jumlah pengunjung obyek wisata alam Batu Seribu hanya berkisar pada 50 – 60 orang/hari. Masa liburan sekolah anak SD dan SMP sejak Senin (20/12), tak banyak memengaruhi tingkat kunjungan. Padahal menurutnya, dalam kondisi normal dan hari libur sekolah, angka kunjungan wisatawan lokal bisa jauh lebih besar hingga tiga sampai empat kali lipat.

Terkait penyebab kerusakan jalan, dia menyatakan karena kendaraan berat yang sering berlalu lalang di lokasi. Pihaknya berharap persoalan itu mendapat perhatian memadai agar kondisinya tak semakin memrihatinkan. Terlebih di beberapa titik, jalan yang semula beraspal saat ini terkelupas secara merata dan berubah menjadi jalan tanah, sehingga sangat licin setelah turun hujan.

Secara terpisah, Kepala Desa Gentan Kecamatan Bulu, Dwi Cahyono, membenarkan perihal adanya kendaraan proyek pembuatan embung sebagai penyebab utama kerusakan jalan masuk ke obyek wisata alam Batu Seribu. Namun menurutnya pelaksana proyek telah menyatakan kesangggupannya untuk memperbaiki jalan tersebut setelah proyek embung di desanya selesai dilaksanakan.

“Sudah ada perjanjian. Nanti jalan yang rusak akan diperbaiki pelaksana proyek, tetapi menunggu pembuatan embung selesai. Pasalnya jika diperbaiki sekarang, sedangkan kegiatan masih berjalan, kendaraan proyek harus lewat jalan mana,” jelasnya saat ditemui di Kantor Desa Gentan.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya