SOLOPOS.COM - Embung Manajar di Samiran, Selo, Boyolali. (Instagram @embung_manajar_official)

Solopos.com, BOYOLALI — Embung Manajar yang berlokasi di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, menawarkan eksotisme pemandangan alam yang sayang jika dilewatkan. Tak heran jika tempat penampungan air yang berada di lereng Merbabu itu ramai dikunjungi para wisatawan dan pehobi selfie.

Dari Embung Manajar Boyolali, pengunjung bisa menyaksikan panorama Gunung Merapi yang aduhai. Namun untuk menjangkau embung embung yang memiliki luas sekitar 1.602 meter persegi itu memang tak mudah. Jalur yang harus dilalui wisatawan untuk sampai ke embung itu cukup curam.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Apalagi kalau wisatawan emoh jalan kaki dan memilih naik sepeda motor, bisa-bisa tak kuat menanjak dan berhenti di tengah jalan miring. Namun tak perlu  khawatir, sebab warga setempat menawarkan jasa ojek wisatawan sekaligus ojek motor untuk naik dan turun di Embung Manajar Boyolali.

Mengutip informasi pada akun Instagram @embung_manajar_official, tarif ojek sepeda motor menuju ke Embung Manajar dipatok Rp15.000. Sedangkan harga tiket masuk atau HTM Rp5.000 dan biaya parkir Rp3.000.

Salah seorang pengunjung Embung Manajar, Ferlita, kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu, mengaku tak menduga jalur menuju Embung Manajar lumayan curam. Dia bersama dua rekannya berhasil naik ke kawasan embung menggunakan sepeda motor, namun mereka takut turun.

Baca juga: Bikin Kagum, Ini Potret Keindahan Puncak Merapi dari Embung Manajar Boyolali

“Kemungkinan nanti turunnya naik ojek saja tapi motornya milik sendiri. Katanya bisa,” kata mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu. Dia mengakui pemandangan di Embung Manajar Boyolali dengan latar belakang Gunung Merapi sangat bagus. Terlebih hari itu cuaca cerah sehingga Merapi bisa terlihat jelas.

Sebagai informasi tambahan, Embung Manajar merupakan tempat penampungan air di lereng Gunung Merbabu yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)  Boyolali. Tempat wisata ini berjarak sekitar 40 kilometer (km) ke arah barat dari Kota Solo.

Lokasi Embung Manajar berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut. Kepala Desa Samiran, Herman, mengungkapkan pemilihan lokasi pembangunan embung yang berada di atas dan tidak mudah dijangkau ini memang memiliki tujuan tersendiri.

Baca juga: Piknik ke Boyolali, Cek Lokasi Wisata yang Wajib Dikunjungi  

Dia menjelaskan embung yang dibangun untuk mengurangi kebutuhan air warga ketika musim kemarau ini berada di lahan tanah kas desa. “Harapannya kalau di atas dengan mudah untuk irigasi atau pengairan sawah yang ada di bawah-bawahnya,” ujarnya, Kamis (13/2/2020), seperti dipantau Solopos.com dari tayangan video channel Youtube Diskominfo Boyolali.

Menurut Herman, volume debit air di Embung Manajar yang dibangun pada 2019 itu jika penuh mencapai 5.592 meter kubik. Adapun untuk sumber airnya berasal dari air hujan. Dia berharap embung tersebut bisa dikembangkan selain untuk pengairan utamanya juga bisa untuk pengembangan sektor pariwisata.

“Dengan adanya pengembangan pariwisata di tempat ini, harapan kami juga untuk pemberdayaan masyarakatnya bisa dimaksimalkan. Warga kami juga punya inovasi untuk membentuk kelompok tani hutan dengan target utama adalah pembibitan tanaman identik yang ada di sini, sekaligus setiap setiap hari Sabtu-Minggu melakukan pemeliharaan tanaman” ujar Herman.

Baca juga: Embung Manajar Selo Boyolali Siap Sambut Pengunjung

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya