SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wartawan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Adhitya Noviardi, mendapat kesempatan diundang oleh PT Panasonic Gobel Indonesia untuk menghadiri Consumers Electronics Show (CES) 2014 di Las Vegas, Amerika Serikat pada 7-10 Januari 2014. Berikut laporannya.

Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB pada Jumat (3/1/2014). Anggota rombongan yang akan berangkat berkumpul di depan sebuah restoran cepat saji di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Beberapa di antaranya langsung memesan makanan.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Setelah makan, ditemani Corporate Comunication Panasonic, Muara Makarim, rombongan wartawan masuk ke areal bandara dan menuju loket perusahaan penerbangan All Nippon Airways (ANA) untuk chek in (mendaftarkan) bagasi dan mengambil boarding pass.

Berjalan sebentar, kemudian langsung menuju pintu pemeriksaan imigrasi. Kami tidak langsung ruang tunggu pesawat melalui petugas imigrasi yang biasa duduk di loket-loket imigrasi.

Pada malam itu, rencananya kami mencoba pintu layanan mandiri atau autogate keimigrasian di Bandara Soekarno-Hatta. Setelah mendaftar dan melakukan rekam sidik jari, kami masuk ke ruang tunggu bandara melalui sistem imigrasi autogate. Ada sekitar lima pintu autogate di sana. Posisinya berada di daerah paling kanan di ruangan itu.

Kami masuk hanya dengan cara scan passport dan pindai sidik jari. Pintupun langsung terbuka. Cuma, karena masih pemula, terpaksa kami mengoperasikan pintu otomatis itu dalam beberapa menit. Menarik juga, tak ada cap keimigrasian di paspor.

“Semua kegiatan kita terekam saat pemindaian tadi. Nanti pas pulang begini juga. Jadi, irit kan, paspor jadi bersih stempel imigrasi,” kata Muara.
Saat di dalam pesawat, waktu menunjukkan pukul 21.30 WIB, kami mulai lepas landas menggunakan pesawat Boeing 767-300ER dengan nomor penerbangan NH0938 menuju Narita Jepang, tempat transit pertama kami.

Saat sampai di tempat duduk sesuai dengan yang tertera dalam tiket, berbinar juga mata ini melihat ada colokan USB charging di depan kursi. Langsung timbul niat untuk mengisi daya telepon pintar yang penunjuk baterainya tinggal satu balok.

Setelah itu, seperti biasa, saya mulai mencari dan memilih hiburan untuk dinikmati dalam perjalanan tujuh jam menuju Narita. Ada dua film yang saya tonton malam itu, film Runner Runner yang dibintangi Ben Affleck dan Justin Timberlake, dan film Percy Jackson and Sea of Monsters.

Saat pesawat mendarat, waktu menunjukkan pukul 06.30 waktu Narita. Waktu di Negeri Matahari Terbit ini 2,5 jam lebih cepat bila dibandingkan dengan waktu Indonesia bagian barat. Saat turun dari pesawat, suhu menunjukkan posisi 6 derajat Celcius.

Karena tidak sempat mengurus visa untuk tujuan Jepang, terpaksa kami harus menghabiskan waktu dari pagi sampai sore berkeliling dan istirahat di bandara. Menurut jadwal, kami akan berada di Narita selama 10,5 jam.

Mi Khas Jepang

Pagi itu, setelah melewati rangkaian prosedur pemeriksaan di bandara, kami berkeliling sebentar mencari ruang tunggu keberangkatan. Tak terasa, perut pun terasa lapar. Pilihan jatuh ke tempat makan umum yang menyediakan sejumlah makanan khas Jepang. Kami memesan mi ramen khas Jepang dengan ditemani segelas teh hijau yang bisa diisi ulang.

Mi ramen khas Jepang dengan segelas teh hijau (Adhitya Noviardi/JIBI)

Mi ramen khas Jepang dengan segelas teh hijau (Adhitya Noviardi/JIBI)

Selanjutnya kami mencari tempat untuk istirahat dan membersihkan badan, karena memang sudah 30 jam tak menyentuh air bersih dan hangat. Kami berhenti di Shower and Day Room, atau sejenis hotel bandara dengan tarif sewa 1.500 yen per jam. Saat masuk ruangan, hawa dingin masih begitu terasa.

Untuk mengusir dingin, saya menghidupkan pemanas ruangan dan kemudian membersihkan badan. Seperti kebiasaan di Indonesia, sesampai di daerah baru, badan ini harus didudukkan di atas kloset.

Ada perasaan lain yang saat itu terasa, saat duduk di atas kloset, tidak ada perasaan dingin terasa.Saya baru sadar, ternyata kloset itu dirancang memiliki pemanas yang memberikan kenyamanan kepada orang yang duduk di atasnya. Saat ingin membersihkan diri setelah buang hajatpun, tak perlu repot mencari semprotan air. Tinggal pencet, dan sesuaikan suhu airnya, mengalirlah air panas dengan kecepatan semprot yang lembut.

Model kloset seperti ini ternyata tidak hanya tersedia di ruang itu. Fasilitas ini tersebar di semua toilet yang tersedia di Bandara Narita. Tinggal pilih, mau di pojok toilet mana pun, kehangatan kloset akan begitu terasa.

Saat tepat pukul 15.00 waktu Narita, sesuai dengan kesepakatan, anggota rombongan yang berjumlah lima orang berkumpul di depan resepsionis Shower and Day Room. Kami lalu bergerak ke pintu keberangkatan menuju pesawat Boeing  747-400ER milik United Airline yang akan berangkat menuju San Francisco, tempat transit kedua kami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya