Sabtu, 19 Mei 2012 - 06:21 WIB

JALAN DI JATENG: DPRD Kritik Anggaran Pemeliharaan Jalan Tak Merata

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

SEMARANG–Anggota DPRD Jateng mengkritisi kebijakan Dinas Bina Marga Jateng yang dinilai tak merata dalam mengalokasi anggaran dana pemeliharaan jalan.

Advertisement

Menurut anggota Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso, Dinas Bina Marga Jateng lebih memprioritaskan anggaran dana pemeliharaan di wilayah timur pantai utara (pantura).

“Sedang untuk anggaran dana pemeliharaan jalan di wilayah tengah dan barat nilainya kecil,” katanya di Semarang, Jumat (18/5/2012).

Mengutip data paket pengadaan barang dan pekerjaan konstruksi APBD 2012 pada Dinas Bina Marga Jateng, Hadi menyebutkan untuk anggaran dana pemeliharaan jalan provinsi di wilayah timur mencapai Rp Rp109,7 miliar.

Advertisement

Sedang untuk wilayah barat nilainya hanya Rp50 miliar, sedang di wilayah tengah anggarannya senilai Rp53,995 miliar.

Dengan alokasi anggaran yang tak sama antara satu wilayah ini, sambung anggota Dewan dari Fraksi PKS ini, maka pertumbuhan ekonomi di Jateng belum bisa merata. “Saat ini penyelesaian pembangunan jalan wilayah tengah yakni jalur selatan-selatan perbatasan Jawa Timur (Jatim)-Wonogiri-Purworejo-Kebumen sampai Cilacap belum rampung, bahkan sampai saat ini mandek,” ujarnya.

Padahal sambung Hadi,  di wilayah Jatim jalannya sudah selesai terdiri dari empat lajur, tapi masuk wilayah Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng) menjadi sempit karena jalannya belum jadi.
“Sampai sekarang pembebasan lahannya belum rampung, sehingga pembangunan jalan berhenti,” tandas anggota Dewan asal Wonogiri.

Advertisement

Terpisah anggota DPRD dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Wahyudin Noor Aly, mengatakan distribusi alokasi anggaran dana pemeliharaan jalan provinsi memang belum adil.
Mestinya pemerintah, dalam hal ini Dinas Bina Marga Jateng jelas dia, tak membedakan anggaran pemelihraan jalan antara wilayah timur, tengah, dan barat.

Sedang Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Danang Atmodjo ketika dikonfirmasi wartawan menyatakan dalam mengalokasikan anggaran dana pemeliharaan jalan disesuaikan tingkat kerusakan jalan di masing-masing wilayah.

”Bila kerusakan jalan di satu wilayah cukup parah, maka alokasi anggarannya otomatis lebih besar dibandingkan wilayah lain yang kerusakan jalannya ringan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif