SOLOPOS.COM - Kaca bangunan pos satpam PT RUM Sukoharjo yang pecah diduga karena tembakan., Jumat 23/2/2018) (Trianto Hery Soryono,/JIBI/Solopos)

Massa aksi memblokade jalan di depan pabrik PT RUM Sukoharjo sehingga jalur menuju Wonogiri tertutup total.

Solopos.com, SUKOHARJO — Aksi warga terdampak bau limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, masih berlanjut hingga Jumat (23/2/2018) meski hujan mengguyur kawasan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di bawah guyuran hujan, warga tetap bertahan memblokade jalan di dua sisi baik sisi timur maupun sisi barat pabrik PT RUM. Blokade dilakukan dengan memasang besi melintang lebar jalan. Akibatnya jalur Songgorunggi, Nguter, ke Wonogiri tertutup total.

Semua kendaraan dialihkan ke jalan kampung.Warga yg masih berkumpul dengan kondisi hujan merusak pos satpam dan menambah ban agar api tetap membara. Hingga berita ini ditulis sekitar pukul 16.00 WIB, aksi lempar kaca pos satpam dan ATM masih berlangsung. Petugas yang berjaga di pabrik itu mengingatkan warga agar tak melakukan aksi perusakan.

Sementara itu, kaca Kantor Administrasi PT RUM diduga ditembak menggunakan airsoft gun kaliber 5,5 mm. Belum ada konfirmasi soal lubang kaca tersebut. Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, yang ada di lokasi kejadian belum bisa diwawancarai.

Baca:

Di sisi lain, massa juga merusak bangunan prasasti peresmian pabrik di dekat pos satpam PT RUM. Dinding bangunan sudah berlubang dan genting dirontoki

Sekitar pukul 15.25 WIB saat hujan mulai turun massa meminta polisi dan TNI untuk mengeluarkan mobil truk dan barakuda yang diparkir di halaman pabrik. Hal itu karena portal gerbang masuk pabrik akan disegel warga.

Kapolres masuk ke kompleks pabrik dan meminta tiga kendaraan dinas dikeluarkan dari lingkungan pabrik. Tiga unit mobil dipindahkan dan dibawa menuju arah Wonogiri.

“Mobil dinas keluar dulu jika ada mobil pribadi yang masih di dalam biarkan saja. Pemilik biar jalan kaki jika keluar,” teriak massa.

Warga Nguter, Sigit, mengatakan sudah ada kesepakatan pintu gerbang pabrik disegel dan warga bubar. Setelah tiga unit mobil dinas keluar sampai portal, gerbang masuk pabrik urung disegel karena tidak ada rantai atau kunci gembok.

Hingga berita ini ditulis penyegelan belum dilakukan. Massa kembali membakar pos satpam dan merusak bangunan prasasti dan pagar pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya