SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Perhubungan (Dishub) kota Jogja memulai sosialisasi sekaligus uji petik jalur satu arah pada Jalan Cornelis Simanjuntak [dari Mirota hingga simpang tiga McDonalds] pada Selasa (22/7/2014). Namun, sebelum jalur ini ditetapkan sebagai jalur searah secara permanen, pihak Dishub akan mengadakan pertemuan terlebih dahulu dengan warga.

Dijelaskan Windarto, kepala seksi rekayasa lalu lintas Dishub kota Jogja, volume kendaraan yang melintas di jalan C.Simanjuntak sebesar 29.000 kendaraan per jam sehingga mulai memasuki titik jenuh. Ditambah ketiadaan lahan parkir pada sejumlah toko di kawasan tersebut mengakibatkan rekayasa lalu lintas di Jalan Cornelis Simanjuntak menjadi solusi yang paling efektif.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Ketika tingkat pelayanan lalu lintas dibiarkan berada pada titik jenuh, maka akan terjadi arus merayap. Untuk itu, sebelum kondisi itu terjadi, kami mulai melakukan rekayasa lalu lintas. Rencananya, apabila hasil uji petik ini positif dan lalu lintas lancar, maka akan ditetapkan menjadi jalur satu arah. Secara bertahap, baru Jalan Profesor Yohanes, juga akan dibuat searah. Tapi sekali lagi, perubahan ini akan berlangsung bertahap,” imbuh Eka Arnawati, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub kota Jogja.

Ke depan, uji petik rekayasa lalu lintas di titik ini akan dievaluasi, untuk kemudian dilakukan pemasangan water barrier, penyesuaian lampu lalu lintas dan pemasangan rambu serta marka penunjuk alur satu arah. Selain itu, ada pengaturan bahwa lahan parkir hanya diperbolehkan berada di sisi timur jalan.

“Rencananya, pada Kamis (24/7/2014) akan dimulai pengaturan lampu lalu lintas dan pemasangan water barrier di sini. Kepadatan ini telah terlihat sejak tiga tahun lalu. Maka, kalau tidak segera dieksekusi, akan semakin kacau,” timpal Wirawan Hario Yudho, kepala dishub kota Jogja, di tempat.

Sebelum menetapkan jalur searah secara permanen, Presiden Jogja Traffic Watch, Tommy Susanto mengatakan pihak terkait perlu memperhatikan sejumlah poin. Misalnya, kata dia, kemungkinan pelanggaran lalu lintas serta sosialisasi secara terus-menerus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya