SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Kondisi tersebut membahayakan para pengendara motor. Seperti yang terjadi di ujung Jl. Jaya Wijaya tepatnya di Kampung Clolo, Kadipiro, Banjarsari, Solo. Berdasarkan pantauan Solopos.com, lubang cukup dalam tersebut merupakan lubang baru.
Salah seorang pengguna jalan, Astuti, mengaku khawatir tatkala melintas di sejumlah ruas jalan aspal di Solo saat hujan. Lubang jalan menjadi tertutup air sehingga tidak terlihat atau sulit dibedakan dengan jalan yang tak berlubang.
“Sebenarnya biar awet lebih baik jalannya dicor beton bertulang. Kalau hanya aspal jadinya ya seperti ini, masih muncul lubang saat musim penghujan. Tapi ya memang butuh anggaran besar untuk pengecoran jalan,” tutur Astuti, Selasa (29/1/2019).
Aspal maupun kerikil yang tergerus hujan mengakibatkan jalan rusak. Di antaranya di Jl. Ahmad Yani, seputar Patung Kuda Manahan, kemudian Jl. Mojo, Jl. Sawo Raya dan beberapa ruas jalan lain.
Salah seorang warga yang tinggal di Jl. Sawo Raya, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Dayat Sastro, mengatakan hujan deras menggerus tambalan jalan sehingga membuat lubang semakin besar dan dalam. Kondisi itu, kata dia, berbahaya bagi pengguna jalan karena dasar lubang tidak terlihat dan kendaraan bisa terperosok.
“Jalan ini sudah lama rusak, mungkin satu tahunan. Sebelumnya diaspal hotmix bagus. Setelah musim penghujan malah makin rusak karena tambalannya ikut terbawa air. Struktur jalan yang tergenang air jadi lemah dan enggak kuat menahan beban kendaraan. Kendaraan yang lewat enggak cuma motor tapi mobil dan truk, karena Jl. Prof. Soeharso satu arah, jalan ini jadi alternatif,” kata warga Kampung Langsuran RT 003/RW 004, Kelurahan Karangasem, Laweyan itu, kepada Solopos.com, Kamis (24/1/2019).
Sementara itu, jalan di depan Jalan Jambu VI, Kelurahan Jajar, Laweyan, juga bolong-bolong di sepanjang sisi ruas jalan. Hanya beberapa sentimeter ruas jalan yang terletak di depan toko peralatan kelistrikan Bintang Abadi tersebut yang masih dalam keadaan baik dan bisa dilewati kendaraan dengan lancar.
Warga RT 001/RW 004 Kelurahan Karangasem, Nurul, mengatakan jalan berlubang tersebut sering membuat pengendara motor terjungkal. Pengendara motor tidak melihat lubang yang menganga cukup lebar di jalan tersebut sehingga membuat salah fokus ketika melewatinya dan terjatuh. Warga juga sudah sering menambal jalan tersebut dengan material sisa penbangunan rumah agar tidak berlubang lagi. Akan tetapi jalan akan berlubang lagi ketika hujan dua sampai tiga kali melanda.
Ketua Komisi II DPRD Solo Y.F. Sukasno meminta Pemkot Solo khususnya DPUPR segera menginventarisasi kerusakan jalan akibat hujan dan melakukan langkah perbaikan sementara dengan menambalnya. Jangan sampai jatuh korban pengendara motor.
Politikus PDIP tersebut menjelaskan DPUPR mempunyai program sapu lubang jalan yang anggarannya 2019 sekitar Rp1 miliar. Masyarakat bisa aktif melaporkan kerusakan jalan ke DPUPR untuk segera diperbaiki. (Mariyana Ricky P.D./Ratih Kartika)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya