SOLOPOS.COM - PENGADILAN ARROYO -- Suasana sidang pengadilan di Pasay City saat membahas sejumlah permintaan jaksa dan pengacara kasus dugaan manipulasi suara dalam Pemilu yang melibatkan mantan Presiden Gloria Macapagal Arroyo, Jumat (25/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

PENGADILAN ARROYO -- Suasana sidang pengadilan di Pasay City saat membahas sejumlah permintaan jaksa dan pengacara kasus dugaan manipulasi suara dalam Pemilu yang melibatkan mantan Presiden Gloria Macapagal Arroyo, Jumat (25/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Manila (Solopos.com) – Untuk urusan memperlakukan mantan pejabat tinggi negara yang terlibat kasus hukum, sepertinya Indonesia harus belajar pada Filipina. Jaksa penuntut dalam kasus dakwaan rekayasa Pemilu yang melibatkan mantan Presiden Gloria Macapagal Arroyo telah meminta agar sang mantan presiden segera dipindahkan dari rumah sakit tempatnya dirawat selama ini ke rumah tahanan guna menunggu sidang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam sidang awal di pengadilan Pasay City, Jumat (25/11/2011), Jaksa Maria Juana Valeza menyatakan Arroyo sehat untuk meninggalkan rumah sakit. Arroyo, yang menjabat presiden dari 2001-2010 dan kini anggota parlemen, saat ini masih berada di sebuah rumah sakit swasta di Manila dalam penjagaan ketat sejak ditahan sepekan lalu atas dakwaan merekayasa hasil Pemilu 2007. Permintaan jaksa ini didasarkan pada pernyataan salah satu dari tiga dokter yang merawat Arroyo, yang menyebut bahwa kondisi sang mantan presiden sudah membaik.

Ekspedisi Mudik 2024

Jay Flaminiano, salah satu pengacara Arroyo, menyatakan bakal mengupayakan penahanan rumah.

Arroyo, 64, menolak semua dakwaan dan menegaskan dirinya harus ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan atas gangguan syaraf tulang belakang yang dialaminya. Namun pemerintah khawatir jika dia diizinkan keluar negeri, dia akan bisa menghambat upaya penyelidikan dan persidangan.

Pengadilan selanjutnya akan memeriksa rumah tahanan yang dimaksudkan jaksa, yang berada di sebuah markas polisi yang paling dekat dengan rumah sakit tempat Arroyo dirawat. Kondisi rumah tahanan itu akan diperiksa untuk memastikan apakah bisa memenuhi kebutuhan perawatan medis Arroyo. Sebelum itu dilaksanakan, Arroyo akan tetap di rumah sakit tempatnya dirawat sejak 15 November lalu, setelah upayanya keluar negeri untuk berobat gagal. Pengadilan akan memutuskan masalah penahanan Arroyo sekitar pertengahan Desember mendatang, sebut seorang juru bicara pengadilan.

JIBI/SOLOPOS/bas/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya