SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). (Antara-Hafidz Mubarak A.)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memiliki tambahan 4.500 tempat tidur cadangan untuk penanganan pasien corona dengan kondisi ringan dan sedang. Fasilitas tambahan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta di samping 3.000 yang sudah ada itu, sejauh ini belum siap melayani pasien.

Anggota Tim Satgas Penanganan Covid-19 Suryopratomo mengatakan bahwa 4.500 tempat tidur tersebut berada di Tower 4 dan 5 Wisma Atlet. Saat ini, pemanfaatan Wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat pasien Covid-19 dengan kondisi ringan dan sedang itu baru menggunakan Tower 6 dan 7.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Rencana pembukaan Tower 4 dan 5 mundur dari tanggal 8 September menunggu kesiapan listrik dan air,” kata Suryopratomo, Jumat (11/9/2020).

I’m Tee, Me Too Andalkan 6 Pemain Drama Thailand Paling Diminati

Tower 4 dan 5 rencananya akan digunakan untuk pasien Covid-19 yang tidak mampu melakukan isolasi mandiri di tempat tinggalnya. Fasilitas ini juga akan digunakan untuk pasien positif yang bandel dan tidak disiplin melakukan isolasi mandiri.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 mengatakan bahwa pemerintah menyediakan tambahan dua tower di kawasan Wisma Atlet Kemayoran untuk isolasi mandiri. Pasien Covid-19 memerlukan surat rekomendasi dari puskesmas atau pemerintah kelurahan setempat untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut.

“Dan fasilitas ini digunakan dalam rangka menampung masyarakat yang menderita Covid-19 khususnya OTG yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah masing-masing-masing,” katanya.

Sesal Mantan Supervisor Kecanduan Judi Online Viral, Ini Ceritanya…

Adapun, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet harus dioptimalkan untuk merawat pasien pengidap virus corona dengan kondisi ringan dan sedang. Pasalnya, kapasitas rumah sakit di Jakarta sudah tidak ideal untuk menampung pasien corona.

Saat ini, tujuh dari 67 rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota melaporkan bahwa ruang ICU dan isolasi penuh 100%. Kemudian 46 dari 67 rumah sakit rujukan atau 68,8% terisi lebih dari 60%. Hanya 20,9% rumah sakit rujukan dengan kondisi ideal atau tingkat keterisian kurang dari 60%.

Alasan PSBB Jakarta

Fasilitas kesehatan yang tersisa menjadi satu alasan Gubernur DKI Anies Baswedan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin (14/9/2020). Dia menilai tanpa PSBB, ruang isolasi dan ICU rumah sakit akan penuh pada Kamis (17/9/2020) pekan depan.

Prototipe Starship SN6 Sukses Meluncur, Misi ke Bulan dan Mars Kian Nyata

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencoba menyudutkan Gubernur DKI mengenai hal tersebut. Menurutnya, tidak akan ada keterbatasan kapasitas fasilitas dan layanan kesehatan, baik dari rumah sakit maupun dari rumah sakit darurat.

Airlangga yang juga Ketua Komite Kebijakan Covid-19 menyebutkan bahwa dana pemerintah tidak terbatas untuk memenuhi layanan kesehatan. Namun, ia tak menyebutkan jelasnya ketersediaan dana tersebut.

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur DKI Anies, dan Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo rencananya akan meninjau kondisi RSD Wisma Atlet yang sejak awal dialokasikan untuk merawat pasien corona di Jakarta itu.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya