SOLOPOS.COM - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah (Jateng) Frans Kongi (JIBI/Solopos/Antara/Aris Wasita Widiastuti)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah pengusaha di Jateng mengaku waswas dengan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total, Senin (14/10/2020).

Mereka waswas, PSBB DKI Jakarta bakal memberikan dampak bagi perekonomian yang dikelola para pengusaha di Jateng. Hal ini dikarenakan banyak industri di Jawa Tengah, khususnya bidang manufaktur, yang memasarkan produk ke Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami tentu sangat prihatin kalau sampai PSBB lagi. Harusnya pemerintah lebih giat dalam melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan menerapkan sanksi tegas bagi pelanggar,” ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi, kepada Semarangpos.com—grup Solopos.com, Kamis (10/9/2020).

Pak Gojek Wajib Waspadai Aplikasi Baru Ini!

Frans menambahkan saat ini banyak pelaku industri manufaktur, seperti garmen di Jateng yang memasarkan produk ke Jakarta. Pada umumnya para pengusaha di Jateng itu waswas PSBB yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta maka pasokan bahan baku maupun pemasaran garmen ke ibu kota akan tersendat.

“Ini kan sekarang mulai bergeliat lagi, pasar sudah mulai bergerak, kegiatan ekonomi mulai berjalan meski belum maksimal. Tiba-tiba ada PSBB lagi, tentunya akan memberikan dampak bagi perekonomian kita,” ujarnya.

Bikin Pesimistis

Frans pun pesimistis jika perekonomian Jateng akan terdongkrak dengan adanya PSBB di Jakarta pada kuartal III nanti. Padahal, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian di Jateng mengalami minus 5,94% pada kuartal II 2020.

“Kalau seperti ini, mungkin perekonomian di Jateng akan semakin minus. Tapi, harapan saya semoga Pemprov Jateng punya strategi khusus agar perekonomian kita tidak terlalu terdampak dengan adanya PSBB Jakarta,” imbuhnya.

Millenials, Ini Tips Kelola Uang saat Pandemi!

Senada juga disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng dan DIY, Bambang Widjanarko. Bambang mengatakan secara akses kemungkinan pengusaha truk tidak akan terdampak dengan kebijakan tersebut. Hal itu tak perlu membuat pengusaha Jateng waswas karena truk masih diizinkan keluar-masuk Jakarta selama PSBB.

“Tapi kalau sampai sektor perdagangan drop, tentu kita juga akan terkena imbas. Order muatan kita akan menurun seperti yang pernah terjadi saat PSBB yang pertama dulu. Apalagi kan sebagian besar muatan kita berasal dari Jakarta dan sekitarnya,” ujar Bambang.

Bambang mengatakan saat PSBB kali pertama, April lalu, tercatat hanya 30% dari total angkutan logistik di Jateng yang beroperasi. Namun, jumlah ini mulai mengalami kenaikan menjadi 50% setelah diterapkannya pelonggaran PSBB.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya