SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (Detik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan tetap melanjutkan uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM di tengah lonjakan kasus penularan virus corona pemicu Covid-19. Uji coba PTM itu dilakukan lonjakan Covid yang sudah berlansung dalam dua pekan terakhir ini.

“Rencana tatap muka [PTM] masih dalam uji coba, kita masih tunggu upaya tatap muka, sementara kami terus melakukan uji coba dan kita akan evaluasi terus,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, Ariza menegaskan pihaknya tetap memerhatikan tren perkembangan kasus konfirmasi di ibu kota negara sembari melanjutkan uji coba tatap muka tersebut. Menurutnya, isu kesehatan peserta didik tetap menjadi pertimbangan utama di dalam kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka itu.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Cinta Pegunungan

Ekspedisi Mudik 2024

“Kita akan lihat sampai bulan Juli, masih ada waktu,” kata politisi Gerindra tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menuturkan kurva pandemi Covid-19 di Ibu Kota menunjukkan tren yang mengkhawatirkan lantaran adanya peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 pasca libur lebaran tahun ini.

Peningkatan Positivity Rate

Berdasarkan data Dinkes DKI, pada tanggal 31 Mei 2021 atau tepatnya saat perpanjangan PPKM Mikro sebelumnya, kasus aktif di DKI Jakarta sudah menyentuh di angka 10.658 dengan positivity rate 7,6% berdasarkan hasil tes PCR. Di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta itulah uji coba PTM dilakukan.

“Selama dua minggu ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan hingga per 14 Juni 2021 kasus aktif di Jakarta mencapai angka 19.096 atau naik 9.000-an kasus,” kata Widyastuti melalui keterangan resmi, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Simak Kelebihan Iphone 6s!

Malahan, beberapa waktu belakangan ini pertambahan kasus harian mencapai 2000, 2.300 hingga 2.700 dengan kenaikan positivity rate menyentuh di angka 17,9 persen.

Di sisi lain, Widyastuti menuturkan, pihaknya turut menyoroti ihwal keberadaan varian baru mutasi virus Sars-Cov-2, yakni varian yang berasal dari luar negeri, di mana transmisi virus ini sudah ada di Jakarta. Widyastuti memaparkan, ada beberapa varian yang harus diwaspadai, terutama varian Delta B1617.2 yang sudah bertransmisi di Jakarta.

“Varian baru ini cukup merepotkan karena mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk menginfeksi kita, seperti kita ambil contoh varian Delta B1617.2 yang amat mudah menyebar dan varian Beta B1351 yang amat mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan. Meskipun menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama,” kata dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya