SOLOPOS.COM - Sejumlah penumpang mengenakan masker di dalam gerbong kereta api luar biasa relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi lintas selatan Pulau Jawa di Stasiun Gambir, Jakarta. (Antara)

Solopos.com, SOLO -- PT KAI menyebut penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar atau PSBB oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai Senin (14/9/2020) belum berdampak pada operasional kereta api.

PT KAI Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta mencatat selama masa pandemi Covid-19 load factor penumpang KAI belum kembali normal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Stasiun Solo Balapan, Suharyanto, mengatakan sampai saat ini belum ada pengaruh PSBB terhadap load factor penumpang maupun frekuensi KA jarak jauh dari dan ke Stasiun Solo Balapan.

Calon Pemilih Pilkada Solo 2020 Berkurang 2.712 Orang, Ini Penjelasan KPU

“Operasional kereta api jarak jauh keberangkatan dari Solo hanya jalan saat akhir pekan. Sementara saat hari biasa, yakni Senin-Jumat, tidak ada pemberangkatan KA jarak jauh. KA yang jalan hanya KA terusan yang berhenti di Solo Balapan,” ujarnya kepada wartawan, Senin (14/9/2020).

Suharyanto menyebut KA jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Solo Balapan adalah KA Argo Dwipangga (Solo-Gambir PP) dan KA Lodaya (Solo-Bandung PP). Sedangkan KA jarak jauh terusan (intercity), yakni KA Bima dan KA Turangga.

Wali Kota Solo Terbitkan SE Baru Terkait Protokol Kesehatan, Perhatikan 6 Poin Penting Ini!

Menurutnya, sejumlah KA tersebut jalan selama masa pandemi. Pada sisi lain, belum ada perubahan regulasi baik soal operasional KA maupun syarat khusus untuk penumpang KA jarak jauh selama pemberlakuan PSBB.

“Penumpang KA jarak jauh relatif sepi, makanya yang jalan masing-masing satu KA saja agar load factor-nya bisa naik. Sebab, jika KA jalan semua sementara persentasenya kecil, biayanya banyak,” imbuhnya.

Surat Izin Keluar Masuk

Ia mencatat operasional kereta api jarak jauh tujuan Jakarta rata-rata mengangkut 30-40 penumpang per hari pada hari biasa. Sedangkan saat akhir pekan mencapai 100-140 penumpang.

Penyerangan Warga PSHT, Eddy Wirabhumi: Waspadai Skenario Besar Untuk Kacaukan Solo!

KA tujuan Bandung saat hari biasa mengangkut 20-25 penumpang dan saat akhir pekan kurang dari 50 penumpang. Terkait regulasi belum ada petunjuk lebih lanjut dari PT KAI.

Hal ini termasuk syarat adanya Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) seperti saat PSBB pertama DKI Jakarta. “Kalau prediksinya belum tahu, kami lihat aturannya bakal lebih ketat apa bagaimana. Jika dulu pakai SIKM sekarang belum ada aturan itu,” katanya.

Sebelumnya, kereta api jarak jauh tetap operasional pada penerapan PSBB wilayah DKI Jakarta mulai Senin (14/9/2020). PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih memberlakukan pembatasan jumlah penumpang maksimal 70% dari total 100%.

Positif Tambah 8, Satgas Covid-19 Kota Solo Waspadai Kasus Dengan Ekor Berlapis

Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan mengatakan PT KAI berkomitmen menaati regulasi dari Tim Gugus Tugas terkait operasional kereta api selama masa pandemi.

Daops VI mencatat pada Agustus 2020, load factor sejumlah KA jarak jauh wilayah Daops VI sekitar 50%-70%. Ini melihat KA jarak jauh yang beroperasi masih menerapkan pembatasan jumlah.

Perinciannya, load factor KA Bengawan mencapai 64%, Sri Tanjung 24%, Argo Dwipangga 53%, Senja Utama Solo 56%, Lodaya 21%, dan Joglosemarkerto 70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya