SOLOPOS.COM - ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Donny Gahral Adian, buka suara soal tudingan DKI Jakarta merupakan episentrum virus corona (Covid-19).

Dengan jumlah kasus pasien positif virus corona sebanyak 125 orang dan 12 di antaranya meninggal dunia, menurut Donny, Jakarta belum bisa dikatakan episentrum Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

RSUD dr. Soedono Kota Madiun Kembali Terima Pasien Dalam Pengawasan

"Saya kira mesti hati-hati dengan istilah episentrum. Karena tentu saja kalau lihat Wuhan, itu sudah ribuan yang terjangkit. DKI memang cukup banyak [kasus virus corona] tapi saya kira belum disebut episentrum," terang Donny kepada Detik.com, Rabu (18/3/2020) malam.

Meski begitu, ia beranggapan saat ini DKI Jakarta membutuhkan perhatian khusus terutama pada fasilitas kesehatannya.

Indonesia Borong 500.000 Unit Alat Tes Corona China, Deteksi Virus dalam 15 Menit

"Tapi kita melihat sebagai wilayah yang perlu diperhatikan khusus atau diwaspadai sehingga langkah terkait harus diambil. Terutama kesiapan RS, tenaga medis, masker, dan lain sebagainya," lanjutnya.

Heboh Foto Bugil Gadis SMP di Tasikmalaya, Orangtua Korban Lapor Polisi

Terinfeksi Dekat Jakarta

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebut ibu kota menjadi episentrum persebaran virus corona. Pasalnya, dari total 22 pasien positif corona di Jabar, tiga per empatnya berdekatan dengan DKI Jakarta.

Harga Gula Mahal, PG Gula Rejo Agung Madiun Akan Gelar Operasi Pasar

"Per sore ini [Rabu, 18/3/2020] jumlah positif di Jabar ada 22 KTP Jabar terpapar positif [corona]. Tiga perempatnya mendekati Jakarta, di Bekasi, Depok, sehingga mengindikasikan episentrum penyebaran virus ini di DKI Jakarta," ujarnya.

Gatot Nurmantyo Ajak Ramaikan Masjid di Tengah Wabah Corona, Istana Angkat Bicara

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu memprediksi puncak virus corona di Jabar akan terjadi pada akhir Maret 2020. Dengan segala kemungkinan terburuk, pihaknya bersama TNI Polri telah menyiapkan barak-barak jika terjadi lonjakan pasien positif virus corona.

Tak Boleh Tolak Pasien, Rumah Sakit Kesulitan Dapatkan APD

“Skenario buruk kami akhir Maret. Jabar ini puncaknya akhir Maret. Tentu lah ini pengalaman pertama, mohon dibantu,” urainya.

Lowongan Sopir B2 PT ASL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya