SOLO — Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengurangi satu frekuensi penerbangan Solo-Jakarta dan sebaliknya menyusul status tanggap darurat banjir di Jakarta.
Menurut Sales Manager Garuda Indonesia Solo, Endy Latief, jadwal penerbangan yang dipangkas adalah penerbangan paling pagi pukul 05.55 WIB dari Solo menuju Jakarta. Garuda Indonesia mengurangi frekuensi pada jam tersebut mulai 19-20 Januari dan 22-23 Januari. Sementara, pada Senin (21/1/2013), jadwal penerbangan berjalan normal. Selain itu, jadwal penerbangan paling malam dari Jakarta menuju Solo juga dikurangi, pada tanggal 18,19, 21 dan 22 Januari.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Selain menindaklanjuti situasi tanggap darurat banjir, pengurangan frekuensi ini juga untuk mengurangi tingkat kerugian akibat sepinya penumpang,” kata Endy, kepada Solopos.com, Senin.
Dengan pengurangan frekuensi ini, maka dalam satu hari Garuda Indonesia hanya terbang empat kali dari sebelumnya lima kali.
Seperti diketahui, tingkat keterisian pesawat terbang rute Solo-Jakarta mengalami penurunan yang cukup drastis selama bencana banjir di Jakarta. Dia menyebutkan, load factor pesawat Garuda Indonesia rute Solo-Jakarta itu mencapai sekitar 50 % pada tanggal 17-18 Januari, dari rata-rata tingkat keterisian penumpang atau load factor sekitar 70%-80 % pada haria biasa. Bahkan untuk penerbangan pagi Solo Jakarta, penurunannya sangat drastis hanya mencapai 22 %.
“Imbas bencana banjir Jakarta, membuat tren jumlah penumpang mengalami penurunan. Manajemen Garuda Indonesia sementara ini memutuskan untuk mengurangi jadwal penerbangan,” ungkap Endy.
Selain Garuda Indonesia, maskapai penerbangan Sriwijaya Air juga sebelumnya juga sudah mengurangi frekuensi penerbangannya dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
