SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Pengawasan terhadap peredaran jajanan dan makanan di sekolah-sekolah terutama SD di Kota Jogja terus dilakukan. Sejak awal tahun lalu, pengambilan contoh jajanan di sekolah telah dilakukan secara acak. Dari tiap pengambilan contoh tersebut selalu ada temuan jajanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Tuty Setyowati mengatakan, pengawasan akan dilakukan setiap satu bulan sekali. sejak Februari lalu sudah diambil contoh dari 13 sekolah. Dari hasil tersebut ditemukan jajanan yang mengandung rodhamin di kerupuk singkong merah dan boraks di kerupuk rambak. “Umumnya makanan tersebut berasal dari luar Jogja,” ujarnya.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Temuan serupa juga terjadi di Bulan Maret ketika dilakukan pengambilan contoh di dua sekolah di Kotagede. Lagi-lagi berhasil ditemukan bahan makanan berbahaya di kerupuk rambak.

Pengambilan contoh pada April dilakukan di tiga sekolah yaitu SD Kanisius Tegalmulyo, SD Muhammadiyah Notoprajan dan SD Sang Timur Batikan. Di ketiga sekolah tersebut ditemukan bahan berbahaya sacharin di es lilin kacang hijau, kerupuk rambak udang dan susu vanilla merek tertentu yang juga mengandung sacharin. Maksimalnya sacharin yang digunakan untuk makanan 200 ppl namun di es lilin dan susu yang ditemukan justru mencapai 246 ppl.

“Jajanan tersebut langsung kami ambil,” kata Tuty.

Dalam pengawasan tersebut, selain bekerjasama dengan BPOM, Dinas Kesehatan juga menjalin hubungan dengan pihak sekolah terutama guru-guru UKS. “Intinya bagaimana bisa meningkatkan mutu dan keamanan pangan terutama untuk para siswa,” terangnya.(Harian Jogja/Anggraenny Prajayanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya