SOLOPOS.COM - Petugas melakukan pengujian sampel jajanan sekolah dari sejumlah pedagang di sekitar SDN 1 Paseban, Bayat, Klaten, Kamis (28/5/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Jajanan berbahaya ditemukan masih beredar di Klaten. Pemkab pun melakukan langkah untuk mengatasinya.

Solopos.com, KLATEN – Dinas Kesehatan (Dinkes) berencana mengumpulkan para pedagang yang biasa berjualan di sekitar sekolah. Hal itu menanggapi temuan inspeksi mendadak (sidak) yang digelar di Kecamatan Bayat terkait jajanan yang mengandung rhodamin serta boraks.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Klaten, Edy Hartanta, mengatakan pengecekan jajanan sekolah kerap digelar oleh Dinkes melalui masing-masing puskesmas. Kali terakhir, sebanyak 10 puskesmas melakukan kegiatan itu.

Dari hasil pengecekan, hanya di wilayah Bayat yang ditemukan jajanan sekolah mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan.

Terkait temuan di Bayat, Edy menjelaskan pekan depan Dinkes memanggil para pedagang yang biasa berjualan di sekitar sekolah.

“Kami undang para pedagang yang biasa berjualan di sekitar sekolah untuk pembinaan. Untuk yang melakukan nanti dari masing-masing puskesmas agar lebih dekat,” jelas dia, Jumat (29/5/2015).

Seperti diberitakan sebelumnya, tim dari Kecamatan Bayat melakukan pengecekan jajanan sekolah di SDN 1 Bayat. Dari hasil pengecekan tersebut, tim mendapati jajanan berupa cilok yang mengandung boraks atau bahan pengawet serta kerupuk pedas yang mengandung rhodamin atau pewarna tekstil.

Kepala Puskesmas Bayat, Wahyu Ciptadi, menjelaskan temuan itu hanya berada di beberapa sekolah yang disidak. Setidaknya, ada 10 sekolah yang menjadi sasaran sidak.

“Tidak semuanya ditemukan ada bahan berbahaya. Untuk langkah selanjutnya, akan ada pembinaan kepada para pedagang. Kami akan kerja sama dengan pemerintah kecamatan,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Pantoro, juga mengatakan segera berkoordinasi dengan Dinkes terkait masih adanya temuan jajanan sekolah mengandung bahan kimia berbahaya. Ia mengatakan selama ini imbauan sudah disampaikan ke sekolah.

Imbauan itu terkait penyediaan kantin sehat serta mengajak para pedagang yang ada di sekitar sekolah menjual jajanan yang aman dikonsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya