SOLOPOS.COM - Siswa MIM Bendo Program Khusus Nogosari, Boyolali, meraih juara di Madrasah Robotic Competitions (MRC) 2020. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI -- Siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bendo Program Khusus, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali sukses menjuarai kompetisi robot tingkat nasional. Lomba bertajuk Madrasah Robotic Competition (MRC) 2020 itu digelar Kementerian Agama dan diikuti madrasah dari berbagai wilayah di Indonesia, 26-28 Januari 2021.

Ada tiga kategori lomba yang diikuti MIM Bendo Program Khusus. Yakni kategori Internet of Thinks, kategori Creative, dan kategori Line Follower Analog. Untuk kategori Internet of Thinks diwakili oleh Asy Syifa Wahyu Ramadhani, siswa kelas VI dan Rizky Aryo Wibowo, siswa kelas IV.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Bangga Karya Anak Bangsa, BUMDes Kebonan Boyolali Pilih Mobil Esemka Untuk Operasional

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk kategori Creative diwakili oleh Irsyad Felix Wasya Putra dan Maulana Azzam Amrullah, keduanya siswa kelas VI. Sedangkan untuk kategori Line Follower Analog juga diwakili oleh Irsyad Felix Wasya Putra dan Maulana Azzam Amrullah. Pada ajang tersebut MIM Bendo Program Khusus mendapatkan juara I untuk kategori Internet of Thinks dan meraih juara III di dua kategori lain.

Siswa MIM Bendo Program Khusus Nogosari, Boyolali, saat mengikuti Madrasah Robotic Competitions (MRC) 2020. (Istimewa)

Guru pendamping MIM Bendo Program Khusus, Tri Setyo Utomo, menjelaskan pada kategori Internet of Thinks, siswa diharuskan membuat alat yang bisa terhubung internet. Pada kategori tersebut, Syifa dan Rizky membuat alat untuk mendeteksi jarak pandang mata ke layar monitor barang elektronik. Misalnya layar televisi, laptop, HP dan sebagainya.

"Alat itu ditempatkan di depan perangkat. Jika jarak mata pengguna perangkat terlalu dekat dengan layar, akan ada peringatan. Selain itu melalui internet, alat akan mengirim data ke HP orang tua. Misalnya orang tua baru kerja atau di mana, nanti ada pesan kalau anaknya yang ada di rumah melihat TV atau laptop terlalu dekat," kata dia kepada Solopos, Senin (1/2).

Baca juga: Longsor Terjadi di Pulisen Boyolali, Musala dan Gazebo Rusak

Tri mengatakan alat itu dibuat untuk melindungi anak-anak dari bahaya layar perangkat elektronik yang bisa mengganggu kesehatan mata. "Apalagi ini baru masa PJJ [pembelajaran jarak jauh], saat belajar daring harus menatap layar," lanjut dia.

Kamar Mandi Pintar

Kemudian untuk kategori Creative, siswanya membuat teknologi yang dinamakan smart bathroom. "Jadi pada kategori itu diharuskan membuat alat yang ada hubungannya dengan robotik. Kemudian dibuatlah smart bathroom. Kamar mandi cerdas anti Covid-19 dan anti rokok," kata dia.

Dengan perangkat yang dibuat Irsyad dan Maulana, untuk menghidupkan lampu kamar mandi tidak perlu menyentuh saklar. Lampu akan menyala melalui sensor. Selain itu, karena ada peringatan tidak boleh merokok di kamar mandi tersebut. Jika ada yang merokok di kamar mandi, pintu kamar mandi akan langsung terkunci. Pintu hanya bisa dibuka dari luar kamar mandi.

Baca juga: 3 Bulan Mengungsi, Warga Lereng Merapi Tlogolele Boyolali Pulang Ke Rumah

Lebih lanjut dia menyampaikan materi robotik telah menjadi program unggulan di MIM Bendo Program Khusus. Robotik menjadi salah satu ekstrakurikuler yang dikembangkan di MIM itu. Dia mengatakan prestasi itu merupakan prestasi membanggakan. Lomba dilaksanakan dalam beberapa tahap mulai dari babak penyisihan 30 besar secara nasional. Kemudian babak semifinal menyisihkan 9 besar dengan virtual melalui Zoom meeting dan akhirnya babak final di Bekasi tanggal 26-28 Januari 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya