SOLOPOS.COM - Tangkapan layar aplikasi Tumbasembako. (tumbasembako.com)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota Solo kini memiliki aplikasi jual beli bahan pangan bernama Tumbasembako. Warga bisa membeli tidak hanya sembako melalui aplikasi yang bisa diunduh di hape berbasis Android dan IOS ini. Namun juga makanan kering, sampo, hingga sabun.

Aplikasi ini diinisiasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo dengan Perumda PAU Pedaringan. Tujuannya adalah menjaga permintaan masyarakat dan keberlangsungan pasokan dari petani dan peternak terhadap komoditas pangan strategis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peluncuran aplikasi ini pada Kamis (15/10/2020) berbarengan dengan webinar bertema Optimalisasi Platform Jual Beli Online dalam rangka Penguatan Kelancaran Distribusi Komoditas Pangan Strategis di Indonesia.

Super Indo Buka Gerai Kelima di Soloraya

Direktur Perumda PAU Pedaringan, Bernadetha M Pietradevi, mengatakan Tumbasembako sebelumnya pernah diluncurkan pada Juni 2020. Namun, selama masa percobaan tersebut banyak mengalami trial dan error. Kemudian perlahan-lahan aplikasi ini bisa dimanfaatkan masyarakat, khususnya Kota Solo untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sehari-hari.

“Bagi para pengguna Android tinggal mengunduh aplikasi pada Playstore dan IOS pada Appstore,” ujarnya.

Belanja Mudah

Cara belanjanya pun cukup mudah. Bagi masyarakat Solo jika berbelanja minimal Rp50.000 maka akan diantar gratis ongkos kirim. Proses pembayarannya sementara ini melalui cash on delivery (COD) alias bayar di tempat. Ke depan, pihaknya siap bekerja sama dengan PT Pos Indonesia, Grab maupun Gojek untuk pengantaran. Namun demikian, untuk pemesanan di luar Solo dikenakan ongkos kirim Rp2.000/km.

Alamak! Utang Luar Negeri Indonesia Terbesar ke-7 Dunia, Siapa yang Bayar?

Pada proses pengiriman COD dilakukan dua kali dalam sehari pada pukul 10.00 WIB dan 15.00 WIB. Sedangkan pemesanan dilayani pukul 08.00 WIB - 16.00 WIB. Jika pesan dj atas pukul 16.00 WIB bakal dikirim pada hari selanjutnya. Sedangkan jika pesan fresh food H-1 akan dikirim pada hari berikutnya.

Produk yang dijual meliputi sembako, seperti beras, telur, gula, minyak, dan tepung. Ada juga produk lainnya seperti bumbu dapur, sayur, buah, daging, dan ikan. Sedangkan untuk harga komoditas mengikuti pasar. Pihaknya memastikan produk yang dijual berkualitas dan harganya terjangkau bagi masyarakat. Menurutnya, ke depan aplikasi ini sebagai wadah UMKM menjual produknya.

“Untuk pengiriman pakai tenaga sendiri. Awalnya untuk Solo, lalu banyak permintaan ke luar daerah. Di luar solo bisa kami layani, tapi plus ongkir,” imbuhnya.

Hotel Aston Solo Ikut Gairahkan Pariwisata di Kota Bengawan

Ketahanan Pangan

Sementara itu, Ketua Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Gunawan Purbowo, mewakili Kepala KPw BI Solo, Bambang Pramono, selaku Wakil Ketua TPID Solo menambahkan inflasi Kota Solo pada 2020 tercatat terjaga rendah bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Inflasi tahunan Kota Solo pada September 2020 tercatat sebesar 1,46%.

Hal ini dikarenakan masih tertekannya demand komoditas pangan strategis selama pandemi Covid 19. Kondisi ini ditengarai adanya perubahan preferensi masyarakat untuk makan di rumah, kebijakan learn from home untuk anak sekolah, work from home untuk sebagian kantor, dan pembatasan aktivitas masyarakat.

“Apabila minimnya demand terhadap inflasi volatile food tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan risiko penurunan produksi oleh petani dan peternak ke depannya sehingga dapat menganggu ketahanan pangan,” paparnya.

Merger Bakal Jadikan Aset Bank Syariah BUMN Rp390 T

Gunawan menggarisbawahi hal ini menjadi salah satu fokus TPID. Sehingga perlu adanya dukungan penuh menjaga demand masyarakat dan keberlangsungan pasokan dari petani dan peternak terhadap komoditas pangan strategis. Inilah yang melatarbelakangi TPID Solo melakukan sejumlah langkah seperti penandatanganan MoU Grab Asisstant di Pasar Tradisional di Kota Solo oleh Dinas Perdagangan Kota Solo dan Grab. Selain itu peluncuran Tumbasembako, sebuah platform jual beli bahan pangan di Kota Solo yang diinisiasi oleh TPID Kota Solo dan Perumda PAU Pedaringan.

“Kedua kegiatan itu merupakan salah satu upaya kami untuk tetap menjaga demand terhadap komoditas pangan strategis melalui kampanye belanja online, sekaligus masih menjadi bagian dalam kampanye New Normal New Lifestyle,” paparnya.

Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

Di samping itu, Pemkot Solo menandatangani Memorandum of Understanding ( MoU ) dengan PT Grab Teknologi Indonesia untuk pemanfaatan aplikasi Co Creation For A Smarter City. Ini bertujuan meningkatkan pelayanan masyarakat Kota Solo dan pelayanan belanja online pasar tradisional.

Tergerus Pandemi, Karya Snack Tetap Semangat Berproduksi

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan kerja sama ini penting dalam mempercepat layanan masyarakat dalam mengembangkan ekonomi termasuk UMKM, transportasi barang dan jasa serta pariwisata dan kebudayaan. Selain itu, metode pembayaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat secara daring dapat diperluas dengan kerja sama tersebut.

“Pelaksanaan Kesepakatan Bersama yang akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama diharapkan semakin menguatkan citra dan pelayanan masyarakat Kota solo yang serba inovatif,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya