SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

SOLO–Edy S, salah satu calon haji (calhaj) asal Kendal sudah siap lahir untuk menunaikan ibadah haji. Beberapa bulan sebelum berangkat ke Tanah Suci September ini, dia melakukan berbagai persiapan fisik. Seusai Salat Subuh, pensiunan PNS itu berjalan kaki sekitar 30 menit mengitari lapangan di dekat rumahnya. Tak lupa, dia juga minum vitamin agar bugar. Semua itu dilakukan agar dia sehat selama menjalani ibadah haji.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Memang membayar ongkos naik haji (ONH) sangat penting. Tapi, kesehatan sangat mendukung bagi calhaj agar mampu menjalankan rukun haji secara optimal. Karena itu, persiapan fisik yang dilakukan Edy dan jemaah lainnya mutlak dilakukan. Apalagi, tidak sedikit jemaah calhaj yang berusia lanjut.

Dari sekian ribu warga Jateng yang menunaikan ibadah haji, banyak yang lanjut usia (lansia). “Jemaah calhaj lansia dengan kategori usia 71-80 tahun ada 1.385 orang, kemudian di atas 80 tahun 142 orang.

Sedang yang berusia 60-70 tahun ada 5.746 orang,” terang dr Lucky Taufika Y, petugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang Wilayah Kerja Adi Soemarmo kepada Solopos.com, belum lama ini.

Komposisi usia di atas menunjukkan jemaah dari Jateng memang banyak yang berusia di atas 60 tahun. Faktor usia inilah yang sering menjadikan seseorang dikhawatirkan tidak dapat menjalankan ibadah haji dengan baik karena kondisi kesehatan.

Cek Kesehatan

Agar jemaah haji bisa beribadah dengan baik dan sehat, sebelum masuk ke Asrama Haji Donohudan, mereka menjalani pemeriksaan di lini premier atau di tingkat puskesmas.

“Dari pemeriksaan di puskesmas itulah bisa saja ada sejumlah temuan penyakit yang merupakan faktor riskan bagi jemaah calon haji seperti penyakit, hipertensi, kencing manis dan jantung,” ujar Lucky.

Setelah melakukan pemeriksaan awal, dokter puskesmas dapat membuat kesimpulan terhadap calhaj tersebut. Jika sehat, mereka masuk kategori calhaj mandiri.

“Bila ditemukan penyakit, calhaj tersebut bisa masuk kategori observasi, ditunda keberangkatannya atau perlu pengawasan,” paparnya.

Hal lain yang dilakukan agar calhaj tidak sakit, tambah dr Yusuf Bakhtiar, dokter Puskesmas Kratonan, Serengan, Solo, adalah pemberian vaksin atau vaksinasi meningitis. Tujuannya mencegah calhaj agar tidak tertular radang selaput otak.

“Arab Saudi merupakan negara endemis meningitis. Selain vaksin meningitis, calhaj juga akan mendapat imunisasi influenza,” jelasnya.

Pemeriksaan kesehatan calhaj tidak hanya dilakukan di puskesmas namun juga dilakukan ketika masuk ke asrama haji. Tujuannya untuk melihat kondisi terakhir calhaj sebelum diterbangkan ke Tanah Suci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya