SOLOPOS.COM - Ilustrasi kehidupan warga di desa (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Masyarakat Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus hingga saat ini masih mempertahankan budaya gugur gunung atau gotong royong membersihkan lingkungan. Gugur gunung juga menjadi media untuk mempererat kekeluargaan warga.

Misalnya saja yang terjadi di Dusun Duwet, Desa Purwodadi. Setiap Jumat Legi, warga masyarakat tumpah ruah di lingkungan dusun untuk gugur gunung. Gugur gunung atau gotong royong dilakukan warga untuk membersihkan lingkungan dusun hingga bersih dan rapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Biasanya kami juga menyebutnya dengan gerakan. Gerakan bersih-bersih,” ujar salah satu warga, Giyar, 60 di Dusun Duwet, Purwodadi, Jumat (6/6/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Giyar tradisi gugur gunung sudah ada sejak dulu. Tradisi tersebut merupakan warisan budaya dari para leluhur yang harus dilestarikan. Melalui gugur gunung, warga diajak untuk bersama-sama membersihkan lingkungan. Warga diajak untuk tetap punya rasa memiliki dan mengayomi lingkungan tempat ia tinggal.

“Karena dilakukan secara bersama-sama, hubungan kekeluargaan warga tetap terjalin dengan baik. Banyak nilai positif dari kegiatan ini,” ujar dia.

Warga biasanya mulai membersihkan lingkungan pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB dan akan berakhir sekitar pukul 09.00 WIB. Biasanya warga akan mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu sebelum gugur gunung. Setelah gugur gunung selesai, warga kembali melanjutkan aktivitasnya.

“Rata-rata pergi ke alas untuk bercocok tanam atau mencari rumput untuk ternak,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya