SOLOPOS.COM - Warga Teguhan, Sragen Kota, Muh. Amir Anshori, berlari di Stadion Tri Lomba Juang Semarang, belum lama ini. (Istimewa/Dok. pribadi Muh. Amir Anshori)

Solopos.com SRAGEN — Sejak pandemi terjadi, banyak orang berolahraga dengan tujuan menjaga atau meningkatkan imunitas tubuh. Sebagian di antara mereka memilih bersepeda santai atau berlari pagi.

Namun perlu diingat dalam berolahraga saat pandemi itu tidak boleh diforsir atau dipaksakan karena justru akan berbahaya, terutama bagi orang yang sebelumnya jarang berolahraga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seorang penggemar olahraga bersepeda asal Kuwungsari, Sragen Kulon, Tuban, 50, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (1/11/2020), mengaku saat awal-awal bersepeda tidak berani jauh-jauh karena jarang berolahraga dan memang tidak mau memaksakan diri. Tuban hanya bersepeda keliling Kota Sragen.

“Setelah tiga hari maka tujuan bersepeda ditambah agak jauh. Kemudian hari berikutnya ditambah lagi sampai sekarang. Jadi tidak mendadak langsung bersepeda jauh. Hari ini saja, saya hanya sampai Kedawung, berangkat pukul 06.00 WIB kemudian istirahat di Waduk Kembangan pada pukul 07.30 WIB,” ujar Tuban.

Ekspedisi Mudik 2024

Terbuat Dari Susu, Jahe dan Lombok, Wedang Gemblung Jadi Primadona Di Pasar Bahulak Desa Karungan Sragen

Salah seorang penggemar olahraga lari asal Teguhan, Sragen Kota, Muh. Amir Anshori, mengaaku suka berolahraga lari sejak Bulan Puasa lalu dengan tujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Latihan Khusus dan Konsisten

Awalnya, Amir tidak langsung memforsir diri tetapi menyesuaikan kemampuan organ tubuhnya, terutama jantung dan napas. Dia berpendapat berlari itu bisa kuat dengan jarak jauh itu harus dengan latihan khusus dan konsisten.

“Saya biasanya di GOR. Saya berputar 10 kali lapangan di GOR itu setara dengan jarak 4 km. Kemudian saya konsisten di jarak 5 km. Itu bertahap, misalnya awalnya 5 km itu saya tempuh selama 52 menit, dengan latihan terus, saya bisa menempuh 5 km dalam waktu 30 menit. Yang penting penyesuaian organ tubuh kalau dipaksakan ya kerja jantung bisa berhenti. Olahraga apa pun itu yang disukai itu untuk menjaga kesehatan,” ujarnya.

Pengelola Wisata Air Klaten Dituduh Tak Disiplin Protokol Kesehatan

Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr. Y. Agus Sudarmanto, mengatakan setiap orang yang berolahraga itu bisa meningkatkan imnunitas tubuh, terutama saat pandemi.

Dia berpesan dalam berolahraga, seperti lari, bersepeda, atau olahraga lainnya harus dilakukan secara bertahap dari yang ringan dulu. Dia mengingatkan jangan memforsir tenaga saat berolahraga karena bisa jadi beban negatif dan bukan imunitas tubuh yang meningkat.

“Misalnya berlari itu, awali dengan jalan kaki dulu 30 menit, kemudian jalan cepat, baru kemudian lari kecil. Perubahan gerakan itu menyesuaikan kenyamanan napas. Lamanya penyesuaian itu tergantung kemampuan organ tubuh masing-masing orang. Kalau sebelumnya bukan olahragawan ya butuh waktu lama, tapi kalau sebelumnya olahragawan lebih cepat,” ujarnya.

Pilihlah Masker dengan Filtrasi Baik, Ini Cirinya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya