JOGJA—Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada (STAIMS) berencana memperbaiki wajah kampus. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan eksistensinya sebagai monumen kelembagaan di lingkungan Yayasan Masjid dan Asrama Syuhada Jogja.
Ketua STAIMS, H. Sayuti mengatakan, perbaikan wajah kampus perlu dilakukan karena kondisi STAIMS sudah dimakan usia. Selain itu, kampus juga perlu menambah sarana yang diperlukan. Menurut dia, agar bisa tetap eksis, kampus juga perlu membuka program studi baru.
Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
“Memang perlu diupayakan juga agar program studi yang ada tetap diminati masyarakat yaitu dengan kerja sama berbagai pihak dalam peningkatan mutu lulusan,” ujarnya saat wisuda Sarjana STIMS di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Selasa (31/1).
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Yasma Syuhada, KRT H. Jatiningrat mengatakan, dalam perkembangan globalisasi STAIMS juga memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan nilai-nilai ketimuran.
“Saat ini perlunya pendidikan berbasis karakter, karena semakin pudarnya karakter ke-Indonesia dan karakter ketimuran yang syarat nilai religiusitas,” kata dia.
Sekretaris Kopertis Wilayah III DIY, Casmini mengungkapkan, peran lembaga pendidikan dan lembaga dakwah penting untuk menghadapi fenomena radikalisme agama dan kasus korupsi. Menurutnya penyelesaian persoalan tersebut membutuhkan kearifan dan penanganan yang dilakukan komprehensif dengan nilai islam yang syarat nilai moral dan etis.
Dalam acara wisuda tersebut, STAIM meluluskan 84 mahasiswa S1 dari jurusan Dakwah Prodi Komunikasi Penyiaran Islam dan jurusan Tarbiyah Prodi PAI. Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa tertinggi sebesar 3,73.(HARIAN JOGJA/Eva Syahrani)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
