SOLOPOS.COM - Logo berlatar belakang gelap PSISa Salatiga. (Facebook.com-Footballnessid)

Solopos.com, SALATIGA — PSISa Salatiga menargetkan kemenangan saat melakoni laga kontra Persika Karanganyar pada lanjutan Babak 10 Besar Liga 3 Zona Jawa Tengah (Jateng) di Stadion Bhumi Phala, Kabupaten Temanggung, Kamis (25/11/2021) sore.

Kemenangan memang menjadi harga mati bagi PSISa jika ingin membuka jalan ke babak semifinal. Hal itu dikarenakan pada laga sebelumnya, PSISa meraih hasil seri 1-1 saat menghadapi PSIP Pemalang di Stadion Bhumi Pala, Minggu (21/11/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Raihan tiga poin dalam partai kedua adalah harga mati. Kami ingin menjaga peluang lolos ke babak semifinal dan final Jawa Tengah,” ujar Manajer PSISa Salatiga, Hartoko Budhiono, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Rabu (24/11/2021).

Baca juga: Lolos ke 10 Besar Liga 3, Ini Strategi Persika Karanganyar

Menurut Hartoko, secara kualitas PSISa tidak kalah dengan tim lain yang berlaga di Grup F pada babak 10 besar ini. “Kita sudah sama-sama melalui penyisihan grup. Jadi lebih baik fokus kepada tim sendiri dan memotivasi pemain agar meraih kemenangan di setiap laga yang tersisa,” ujar Hartoko.

Kondisi Lapangan

Meski demikian, Hartoko mengakui mewaspadai faktor nonteknis dalam pertandingan seperti kondisi lapangan di Stadion Bhumi Phala yang dianggap kurang layak menggelar pertandingan. “Pada laga pertama kami main partai kedua melawan PSIP Pemalang, lapangan sangat buruk. Kemampuan pemain tidak keluar, beberapa pemain sampai harus berganti sepatu karena lumpur yang menempe sangat tebal,” ungkapnya.

Hartoko menyampaikan karena kondisi lapangan tidak mendukung, strategi dari pelatih pun tidak maksimal. “Ini kan sudah pertandingan liga, ditonton langsung oleh penonton melalui streaming. Kenapa lapangan yang tidak layak dipaksakan?”paparnya.

Hartoko menegaskan bahwa pertandingan Liga 3 harus lebih baik dari kompetisi sepak bola di kampung, atau tarkam. “Kalau tarkam bisa pindah lapangan agar sepakbola yang dipertandingkan layak ditonton, tentu partai liga juga harus lebih baik,” tegasnya.

Baca juga: PSISa Tantang Persika Karanganyar di Babak 10 Besar Liga 3 Jateng

Selain soal lapangan, Hartoko juga meminta operator kompetisi Liga 3 Jateng menugaskan wasit yang berintegritas dan memiliki kemampuan. “Pada partai pertama melawan PSIP, masyarakat sepak bola Indonesia tentu bisa melihat kualitas wasit. Jadi besok-besok jangan asal tunjuk wasit daripada merusak suasana pertandingan,” paparnya.

Pelatih PSISa Salatiga, Andreas Tri Widagdo, menyebut secara keseluruhan timnya siap menghadapi Persika Karanganyar. Meski demikian, kekuatan timnya akan sedikit berkurang menyusul absennya dua pemain.

“Ada dua pemain yang terkena akumulasi kartu kuning, yakni Husain dan Rizky Aldi. Kita siapkan pemain pengganti, masih ada waktu untuk memaksimalkan pemain yang ada,” terangnya.

PSISa Salatiga saat ini menempati urutan ketiga dalam klasemen Grup F, dengan torehan satu poin, hasil sekali seri dalam satu kali laga.

Sementara itu, Persika Karanganyar menempati posisi keempat atau kedua dari bawah dalam klasemen Grup F. Dari dua laga yang dilakoni Persika hanya mampu mengumpulkan satu poin, hasil sekali seri dan sekali kalah.

Hasil seri diraih Persika Karanganyar kala menghadapi Persak Kebumen dengan skor 2-2 pada 21 November. Sedangkan kekalahan dialami Persika saat ditundukkan PSIP Pemalang 0-2, Selasa (23/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya