SOLOPOS.COM - KA Prameks melintas di Stasiun Lempuyangan, Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

KA Prameks melintas di Stasiun Lempuyangan, Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

JOGJA — Karut marut kereta komuter Prambanan Ekspres (Prameks) Jogja belum juga berakhir. Setelah sebelumnya jumlah rangkaian kereta Prameks yang beroperasi dikurangi lantaran banyak armada rusak, kini PT. Kereta Api (KA) Daerah Operasional (Daop) VI Jogja membatalkan tujuh trip perjalanan Prameks dari total 13 trip setiap harinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembatalan tujuh trip perjalanan itu dimulai Selasa (30/10/2012). Sebelumnya ada dua kereta Prameks yang beroperasi melayani 13 trip perjalanan tiap harinya, pasca anjloknya kereta Prameks di Sleman pekan lalu. Yakni Kereta Diesel (KD) 2 warna ungu dan Kereta Maguwo Ekspres AC yang menggantikan armada Prameks lainnya yang rusak. Namun mulai Selasa, Maguwo Ekspres ditiadakan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kenapa tidak dioperasikan karena Maguwo Ekspres itu KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dilengkapi AC. Sedangkan Prameks kereta kelas bisnis (non AC). Takutnya masyarakat ada komplain. Kenapa sekarang dengan tiket Rp10.000 bisa dapat layanan AC. Nanti pas nggak dioperasikan lagi mereka komplain kenapa tidak pakai AC. Kemarin dioperasikan karena layanan gratis itu,” terang Pelaksana Harian Humas PT. KA Daop VI Kuswardojo di Jogja, Selasa.

Alhasil kini hanya ada satu rangkaian kereta Prameks yang beroperasi yakni KD2 yang melayani hanya enam trip perjalanan dalam sehari. Jadwal tujuh trip perjalanan lainnya hilang. PT. KA juga mencatat potensi pendapatan yang hilang mencapai puluhan juta dalam sehari dengan pembatalan tujuh trip perjalanan tersebut. Adapun Maguwo Ekspress kini diposisikan sebagai kereta cadangan bila Prameks yang beroperasi saat ini mogok. Kuswardojo juga belum dapat memastikan kapan kereta ini dikembalikan ke fungsinya semula yakni melayani rute Maguwo-Purwokerto yang terhenti sejak awal Oktober lalu.

Kuswardojo menambahkan, kondisi ini kemungkinan hanya berlangsung sampai Rabu (31/10/2012) ini. Sebab, satu rangkaian KRDE Prameks yang dahulu masuk bengkel sudah selesai diperbaiki. “KRDE itu sudah siap dioperasikan cuma kami masih menunggu surat bukti layak operasi dari Balai Yasa untuk mengoperasikan ini. Kalau sudah beroperasi jadwal bisa kembali seperti semula,” ujarnya. Artinya saat ini tinggal tiga rangkaian kereta Prameks yang masuk bengkel dan masih dalam perbaikan dari total lima rangkaian kereta Prameks yang dimiliki Daop VI. Yakni dua rangkaian Prameks KRDE warna kuning (satu diantaranya KRDE yang mengalami kecelakaan) lainya satu rangkaian KD2 warna ungu.

Runyamnya layanan Prameks saat ini ditanggapi Direktur Keselamatan Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko dalam jumpa pers Selasa kemarin. Ia mengakui kereta yang dioperasikan saar ini telah berusia senja hingga sering mogok. Namun menurutnya belum ada rencana pemerintah mengganti baru kereta berumur lebih dari 30 tahun itu, kendati telah diusulkan PT. KA. “Masih lihat dulu (soal usulan ganti armada baru). Masih akan dikaji Ditjen dulu nanti diuji dulu oleh Dirjen apakah biaya memperbaiki Prameks lebih mahal (dari pendapatan),” dalih Hermanto.

Kepala PT. KA Daop VI Sinung Tri Nugroho mengakui, kendati Prameks mengangkut ribuan penumpang tiap harinya dari 13 trip perjalanan, namun keuntungan yang dihasilkan setara dengan hanya mengoperasikan dua gerbong kereta eksekutif jarak jauh Taksaka yang mengangkut sekitar 100 penumpang. Kendati ia tak menegaskan, apakah pengoperasian Prameks selama ini justru menelan kerugian. “Soalnya yang menghitung biaya perawatan itu dari pusat,” tandas Sinung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya