Haji
Kamis, 17 November 2011 - 21:05 WIB

Jadwal pesawat molor berjam-jam, jemaah haji dan penjemput sama-sama gelisah

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - menunggu

MENUNGGU -- Sejumlah jemaah tidur-tiduran di ruang tunggu terminal haji Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, untuk menunggu saat kepulangan mereka. Banyak Kloter yang mengalami penundaan pemulangan akibat padatnya lalu lintas penerbangan di bandara tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

(Solopos.com) – Di teras Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Askia, 16, berlari dan langsung memeluk ayahnya, Syaifullah, 48. Gadis berjilbab itu melepaskan rindu kepada sang ayah yang selama sebulan lebih berada di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.
Advertisement

Dekapan itu sekaligus untuk menghapus rasa kekhawatiran atas molornya kedatangan sang ayah di Tanah Air. Jemaah haji dari kelompok terbang (Kloter) 16 tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Adi Soemarmo pukul 09.45 WIB . Tapi nyatanya, mereka baru sampai pukul 14.02 WIB. Askia dan sang bunda, Katrina Melati, 48, yang menjemput langsung Syaifullah di asrama haji pun sempat merasa cemas.

“Sewaktu di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, kami pun harus menunggu pesawat selama 10 jam,” ungkap Syaifullah, jemaah haji yang bertugas sebagai Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter 16 Debarkasi Solo. Kloter 16 terdiri dari 375 jemaah haji dari Kendal dan Demak.

Karut marut jadwal pemulangan jemaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz memang memaksa para jemaah untuk menunggu berjam-jam di bandara yang berada di Jeddah itu. Syaifullah mengungkapkan, jemaah haji Kloter 16 Debarkasi Solo sudah berada di bandara tersebut sejak Rabu (16/11/2011), pukul 13.00 waktu setempat. Namun, mereka baru diterbangkan ke Tanah Air pukul 22.00 waktu setempat.

Advertisement

“Begitu tiba di Jeddah, kami mulai cemas. Bagaimana tidak, Kloter depan kita saja belum berangkat. Akhirnya kami hanya duduk-duduk di karpet dan kursi. Bagi jemaah yang enggak enak badannya, mereka pilih tiduran,” terang Syaifullah.
Namun, sambung dia, tak sedikit jemaah haji yang justru memanfaatkan waktu mereka untuk jalan-jalan dan berburu makanan di sekitar Bandara King Abdul Aziz. Sedangkan sebagian jemaah lainnya, memilih mempergunakan kemoloran waktu untuk beribadah.

Kendati terkatung-katung selama selama hampir 10 jam di Bandara King Abdul Aziz, jemaah haji asal Indonesia tidak kelaparan. Di badara internasional itu, mereka disediakan aneka makanan dan minuman, mulai dari roti, susu serta nasi lengkap dengan lauk-pauk.

Wakabid Penerimaan Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo, Achmad Suaidy mengatakan, sampai Kamis, kemoloron jadwal kedatangan jemaah haji Debarkasi Solo dari Jeddah ke Solo memang masih terjadi. Pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan keterlambatan itu akan teratasi mengingat jadwal penerbangan di bandara tersebut masih sangat padat.

Advertisement

“Ada yang maju, tapi ada juga yang molor sampai beberapa jam. Bahkan kepulangan Kloter 18 yang dijadwalkan tiba di Bandara Adi Soemarmo, Kamis, pukul 15.45, di-cancel dan sampai sore ini belum ada pemberitahuan kapan mereka akan dipulangkan,” pungkas dia.

Hanifah Kusumastuti

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif