SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Jadwal sementara yang dikeluarkan PT Liga Prima dirasa sangat tidak ideal. Selepas pertandingan perdana pada 16 Oktober, Persiba baru akan bertanding lagi pada 3 Desember.
   
Kondisi semacam itu dikhawatirkan akan sangat memengaruhi pencapaian performa para pemain. Adanya jadwal yang tidak ideal tersebut dikeluhkan manajer tim, Idham Samawi, saat berkunjung ke kandang Persiba, Stadion Sultan Agung, Selasa (11/10) kemarin.
   
“Saya rasa jadwal seperti ini akan memengaruhi permainan kami. Bayangkan saja setelah bertempur habis-habisan dalam partai perdana lawan Persipura, setelah itu kami harus libur sebegitu panjangnya,” ujar mantan Bupati Bantul itu.
   
Idham menegaskan dengan jadwal seperti itu tentu konsenstrasi dan pencapaian top perform pemain tidak akan dapat maksimal sebagaimana yang diharapkan. Di samping adanya jeda pertandingan yang begitu panjang, selepas kompetisi digelar kembali Persiba juga akan melakoni pertandinan home dan away dalam tenggat waktu yang sangat tidak efisien.
   
Briyanto menambahkan dalam jadwal sementara itu, ada salah satu rangkaian pertandingan Persiba yang sangat tidak efektif. “Misalnya hari ini kami bermain di Malang, tiga hari kemudian kami main di Aceh. Apakah itu mungkin?” tandas asisten manajer bidang teknik dan kepelatihan, Briyanto.
   
Wakil manajer bidang operasional Persiba, Bagus Nur Edi Wijaya, menganggap jadwal yang tidak ideal itu tidak menjadi sebuah masalah serius bagi timnya.
   
“Saya belum lihat jadwalnya seperti apa tapi apa pun itu saya kira tidak akan berpengaruh bagi kami. Asalkan masih bisa ditempuh dengan transportasi apa yang perlu dikhawatirkan, toh pada musim-musim sebelumnya kami juga sudah terbiasa dengan kompetisi yang padat,” ujar Bagus.

Basri jadi manajer   
Selain memaparkan tentang jadwal, Idham membeberkan tentang peran pelatih M Basri berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Senin (10/10) lalu. Salah satu hasil yang telah dicapai dalam RUPS PT. Bantul Indonesia Goalsport yakni memberi wewenang kepada Basri untuk bertindak sebagai manajer teknik tim.
   
Dalam posisi itu, Basri memiliki kewenangan yang lebih dari sekedar pelatih, termasuk  dalam urusan belanja pemain. “Selanjutnya Basri memiliki kewenangan yang begitu besar dalam tim. Ini merupakan model seperti yang sudah populer di Inggris, sebagaimana yang dipersyaratkan AFC,” ujar Idham.
   
Basri menanggapi dengan positif. Mantan pelatih PSS Sleman itu merasa siap dengan apa yang dibebankan kepadanya tersebut. Selanjutnya, laga perdana lawan Persipura nanti akan menjadi sebuah ujian seberapa besar kapasitas pelatih berusia 68 tahun itu.(Harian Jogja/Arif Wahyu)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

HARJO CETAK

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya