SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Setyawan Nugroho memberikan peralatan sekolah untuk Azhar Al Ghifari Putra Setyawan didampingi budenya di Mapolres Sukoharjo, Selasa (27/7/2021). (Istimewa-Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bocah delapan tahun asal Sukoharjo, Jawa Tengah, Azhar Al Ghifari Putra Setyawan alias Ghifari, kini menjadi yatim piatu setelah ayah ibunya meninggal akibat terpapar Covid-19.

Kisah Ghifari yang kehilangan kedua orang tuanya hanya dalam hitungan hari memantik empati berbagai pihak. Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Setyawan Nugroho menyatakan Ghifari sebagai anak asuh Polres Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres menyatakan nantinya Ghifari secara fisik akan tinggal bersama budenya, Eni Sulistyowati. Namun, ungkap dia, secara moral Polres dengan Bhabinkamtibmas akan berkoordinasi terkait bantuan yang akan diberikan pada Ghifari.

Baca juga: Duka Ghifari Bocah Sukoharjo Yatim Piatu Karena Covid-19, Kerap Nangis di Makam Ayah Ibu

Ekspedisi Mudik 2024

“Saat ini, Ghifari sendiri masih duduk di bangku kelas 2 SD dan Polres Sukoharjo berkomitmen untuk membantu Ghifari sampai lulus sekolah,” kata Kapolres, Selasa (27/7/2021).

Kapolres menambahkan secara formal Polres juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait bantuan yang bisa diberikan untuk bocah yatim piatu, Ghifari ini. Tentunya Polres berkomitmen dan berupaya untuk membantu secara rutin untuk Ghifari.

Diketahui, Ghifari merupakan anak tunggal pasangan Deni Budi Setyawan, 43 dan Haryati, 37 yang tinggal di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo, yang tak jauh dari Polres Sukoharjo.

Baca juga: Pilu, Ghifari Bocah 8 Tahun di Sukoharjo Yatim Piatu Gegara Covid-19

Selama ini Ghifari tinggal bersama kedua orang tua, paman, dan serta kakek-neneknya. Selain kedua orang tuanya, kakek Ghifari, Sutrisno, 70, juga meninggal dunia terpapar corona.

“Anak ini menjadi yatim piatu hanya selang tiga hari. Ibunya meninggal lebih dulu tanggal 21 Juli, kemudian ayahnya 23 Juli. Kakeknya juga meninggal dunia 23 Juli, semuanya karena terpapar Covid-19,” kata Kapolres.

Dalam kesempatan itu, Kapolres menjemput Ghifari dan membawanya ke Mapolres Sukoharjo. Kapolres juga memberikan bantuan tas berisi peralatan sekolah, uang tunai dan sejumlah mainan.

Rindu Kepada Orang Tua

Bude Ghifari, Eni Sulistyowati, menyampaikan terima kasih kepada Polres Sukoharjo yang telah peduli pada Ghifari.

Sebelumnya, Eni menguraikan Ghifari kerap meminta diantar ke makam kedua orang tuanya. Di makam ayah dan ibunya, Ghifari kerap menangis. Ghifari bahkan melontarkan kata-kata rindu terhadap kedua orang tuanya.

“Tiap saat minta diantar ke makam ibu bapaknya. Nanti di sana menangis. Saya yang melihat jadi ikut sedih,” ungkap Eni.

Baca juga: Bupati Sukoharjo Tiba-Tiba Minta Maaf, Ada Apa?

Eni pun tak menyangka bakal kehilangan tiga anggota keluarganya sekaligus dalam hitungan hari. Ghifari pun baru mengetahui jika kedua orang tuanya telah tiada beberapa hari setelah kepergian mereka.

Sejak kepergian orang tuanya, Eni menuturkan jika Ghifari kerap melamun. “Kami kasih hiburan main game di HP atau belikan jajanan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya