SOLOPOS.COM - Wawali Solo, Achmad Purnomo, membagikan santunan kepada puluhan anak yatim dalam kegiatan PDIP Banjarsari Bersalawat di Jl. Demak Bintoro IV Nusukan, Banjarsari, Solo, Kamis (14/11/2019) malam. (Solopos-Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Achmad Purnomo, mengaku tombok semenjak menjabat sebagai Wawali sejak 2013 hingga sekarang.

Sebelum menjadi pejabat publik, Achmad Purnomo tercatat sebagai dosen di UGM Yogyakarta sekaligus pengusaha.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetorkan Achmad Purnomo ke KPK pada 26 Maret 2019, dia memiliki harta Rp102.128.318.551. Jumlah tersebut sudah dikurangi utang sekitar Rp2 miliar.

Sebelum jadi Wawali

Purnomo mengaku sebagian besar hartanya diperoleh sejak sebelum menjadi Wawali Solo.

Air Sungai Kemasan Sukoharjo Berubah Jadi Hitam Dan Berbau, Karena Limbah?

”Sebelum saya jadi Wakil Wali Kota harta saya memang sudah segitu itu. Malahan sebetulnya setelah menjabat Wawali hitungannya kalau percaya malah tombok,” tutur Purnomo saat diwawancarai Solopos.com di kediaman pribadinya di Jl. Bhayangkara Solo belum lama ini.

Berita Kecelakaan Terbaru

Purnomo tercatat sebagai salah satu pengusaha di Kota Solo. Selain itu, dia juga pernah menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Bisnis

Lini bisnis yang dijalankan Purnomo sangat beragam, salah satunya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa daerah di Jateng dan Jogja.

Dia tidak mau menyebutkan secara pasti jumlah maupun lokasinya. Tapi beberapa di antaranya ada di Kota Salatiga, Jogja, Solo, dan Kebumen.

Berita Politik Terbaru

”Jadi saya pengusaha SPBU, dan istri saya pengusaha batik. Ada juga hotel di Jogja, Hotel Sagan. Meskipun tidak besar tapi hotel,” aku dia.

Purnomo juga mempunyai sebuah pondok penginapan di sebelah utara Kampus UGM Jogja. Begitu juga untuk aset tanah Purnomo tersebar di sejumlah daerah seperti Jogja dan Solo.

”Untuk usaha masih jalan saat ini. Tapi yang pegang anak-anak saya. Mereka sudah besar-besar,” imbuh dia.

Driver Gojek Sragen Tertembak Peluru Nyasar, Keluarga: Ini Murni Kesalahan Polisi

Pernyataan Purnomo mengenai usaha SPBU yang dijalaninya sejalan dengan LHKPN.

Dalam laporan itu, Purnomo mencantumkan dua item mesin SPBU sebagai salah satu kekayaannya. Ada mesin yang harganya Rp675 juta dan item berikutnya Rp855 juta.

Dikritik Akibat Gunduli Tersangka Susur Sungai Maut SMPN 1 Turi Sleman, Ini Kata Polda DIY

Begitu pula mengenai lokasi bisnisnya yang tersebar di Jawa Tengah dan DIY.

Tanah dan atau bangunan

Dalam LHKPN itu, harta berupa tanah dan atau bangunan milik Purnomo ada di Kota Solo, Sleman, Kota Jogja, Kebumen, Klaten, Kota Magelang, Salatiga, Sukoharjo, dan Karanganyar.

Berita Terbaru Seputar Pilkada Solo

Selain itu, ada pula harta berupa tanah dan atau bangunan yang berada di Surabaya, Jakarta Selatan, Bandung, dan Badung, Bali.

Total harta Purnomo yang berupa tanah dan atau bangunan mencapai 66 unit dengan nilai Rp88.131.874.000.

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya