SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Sejumlah manusia silver terjaring razia. (Antara/Nur Aprilliana Br Sitorus)

Solopos.com, JOGJA — Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus melakukan persiapan sebagai tuan rumah ASEAN Tourism Forum (ATF) yang akan berlangsung 2-5 Februari 2023. Salah satu persiapan itu yakni dengan melakukan ‘bersih-bersih’ gelandangan dan pengemis termasuk manusia silver, terutama di jalan yang akan dilalui delegasi ATF dari Bandara YIA menuju Jogja Expo Center (JEC).

Satpol PP DIY bekerja sama dengan kabupaten/kota akan menjaring para gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di sekitar JEC, serta jalan yang akan dilalui para delagasi sejak tiba di YIA.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

“Pokoknya tempat-tempat yang akan dilalui para delegasi dari 18 negara itu harus bersih dari gelandangan dan pengemis atau gepeng. Kedua, rontek-rontek yang mengganggu pemandangan juga harus dihilangkan. Begitu juga dengan parkir liar itu tidak boleh, kendaraan harus bisa masuk ke JEC,” ujar Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, Sabtu (21/1/2023).

Satpol PP DIY akan menurunkan 100 personel dengan dibantu personel dari kabupaten/kota seperti Kabupaten Bantul yang akan menurunkan sekitar 300 personel.

Noviar mengatakan telah melakukan penjaringan manusia silver sejak beberapa hari lalu, hanya saja karena waktu operasi para manusia silver tidak dapat ditebak karena selalu lolos dari penjaringan.

“Kami akan lebih giat lagi [menjaring manusia silver] ketika pagelaran kendati mungkin akan kecolongan juga. Soalnya juga tidak mungkin kami bisa [menjaring] 100 persen. Menjaga jalan selama 24 jam kan juga tidak mungkin, pasti mereka cari celah-celah juga,” ucapnya.

Noviar mengatakan operasi penjaringan gepeng termasuk pemindahan pedagang kaki lima atau warung-warung merupakan permintaan dari panita ATF dengan ketua pelaksana ATF yaitu GKR Bendara.

“Setiap ada rapat ATF kan saya juga diikutkan kaitannya ketugasan Pol PP. Jadi dari panitia sudah memberi tugas [menjelang dan selama ATF]. Ketua panitianya itu Gusti Bendara dengan leading sector-nya Kementerian [Pariwisata dan Ekonomi Kreatif],” lanjutnya.

Sepekan menjelang dihelatnya ATF di Jogja Expo Center atau JEC, Satpol PP DIY juga akan meminta warung kaki lima sekitaran JEC untuk tutup sementara. Noviar Rahmad mengatakan telah memberi tahu para pemilik warung atau pedagang sekitar kawasan JEC untuk pindah selama gelaran ATR 2023.

“Ada 12 warung-warung liar yang berdiri di kompleks JEC, itu kami tertibkan. Kami sudah memberi tahu mereka [para pedagang] untuk pindah selama gelaran ATF,” kata Noviar.

Menurut Noviar, para pedagang sudah harus pindah per Senin (23/1/2023). Hal tersebut berkaitan dengan loading barang yang akan dilakukan pada pekan depan.

Sebelumnya, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto, mengatakan, mengacu pada data yang dia peroleh, hingga Kamis (19/1/2023) tercatat kurang lebih 250 buyers yang mengonfirmasi kehadirannya pada ATF 2023.

Selain negara-negara ASEAN, buyers juga berasal dari wilayah Asia seperti India, Korea, Jepang, Hongkong dan Bangladesh; dan Eropa antara lain Jerman, Belanda, Inggris, Spanyol, Belgia, Italia, Polandia, Rusia dan Prancis. Selain itu, GIPI DIY mencatat kedatangan buyers dari wilayah Timur Tengah seperti UEA, Turki dan Oman. Begitu juga beberapa buyers dari Kanada, Amerika dan Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya